REPUBLIKA.CO.ID, Siapa yang tidak kenal Syekh Dr Aidh al-Qarni? Pria
kelahiran Arab Saudi tahun 1379 H (1960 M) ini dapat dikatakan penulis
Islam terlaris dan paling ditunggu buku-buku barunya oleh kaum Muslimin
saat ini, termasuk di Indonesia. Di antara karya besarnya adalah "Laa
Tahzan" (Jangan Bersedih).
Nama lengkapnya Dr Aidh Abdullah Al-Qarni. Nama Al-Qarni diambil dari daerah asalnya, Al-Qarn, di wilayah selatan Arab Saudi. Ia berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, Abdullah al-Qarni, adalah seorang tokoh masyarakat di daerah asalnya.
Sejak kecil sang ayah sudah membawa Al-Qarni ke masjid untuk shalat berjamaah. Sang ayah juga telah memperkenalkan berbagai macam buku bacaan sejak Al-Qarni masih kanak-kanak. Karenanya, ia sudah terbiasa dengan bacaan sejak kecil.
Ia menuntut ilmu di Madrasah Ibtidaiyah Ali Salman. Setelah lulus, dia kemudian melanjutkan pendidikan ke Ma'had Ilmi sejak bangku SMP, hingga meraih gelar kesarjanaan (Lc) dari Fakultas Ushuluddin di tahun 1404 H dan gelar Magister dalam bidang hadits tahun 1408 H dengan tesis berjudul "Al-Bid'ah wa Atsaruha fi ad-Dirayah wa Ar-Riwayah" (Pengaruh Bid'ah terhadap Ilmu Dirayah dan Riwayah Hadits).
Gelar Doktornya dalam bidang hadits diraih dari Al-Imam Islamic University, Riyadh, pada tahun 1422 H. Saat itu ia mengajukan disertasi berjudul "Dirasah wa Tahqiq Kitab Al-Mahfum Ala Shahih Muslim li Al-Qurthubi" (Studi Analisis Kitab Al-Mahfum Ala Shahih Muslim Karya Al-Qurthubi).
Aktivitas Al-Qarni boleh dibilang tidak jauh dari kegiatan membaca dan menulis. Bahkan, ketika mendekam dalam penjara, dua aktivitas inilah yang membuatnya sibuk. Ia menguasai hafalan Alqur'an dan kitab Bulughul Maram serta 5.000 hadits, dan lebih dari 10.000 bait syair Arab kuno hingga modern pada usia 23 tahun. Kecerdasannya itu mengantarkan Al-Qarni sebagai penulis produktif dan penceramah populer.
Selama 29 tahun dia mengarungi dunia dakwah, kaset-kaset ceramahnya telah beredar dan berkumandang di sejumlah masjid, yayasan, universitas dan sekolah di berbagai belahan dunia. Sekitar 1.000-an judul kaset yang berisi ceramah agama, kuliah, serta kumpulan puisi dan syair karyanya telah dipublikasikan. Kitab-kitab karyanya yang berjumlah lebih dari 70 buah itu telah pula diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
Nama lengkapnya Dr Aidh Abdullah Al-Qarni. Nama Al-Qarni diambil dari daerah asalnya, Al-Qarn, di wilayah selatan Arab Saudi. Ia berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, Abdullah al-Qarni, adalah seorang tokoh masyarakat di daerah asalnya.
Sejak kecil sang ayah sudah membawa Al-Qarni ke masjid untuk shalat berjamaah. Sang ayah juga telah memperkenalkan berbagai macam buku bacaan sejak Al-Qarni masih kanak-kanak. Karenanya, ia sudah terbiasa dengan bacaan sejak kecil.
Ia menuntut ilmu di Madrasah Ibtidaiyah Ali Salman. Setelah lulus, dia kemudian melanjutkan pendidikan ke Ma'had Ilmi sejak bangku SMP, hingga meraih gelar kesarjanaan (Lc) dari Fakultas Ushuluddin di tahun 1404 H dan gelar Magister dalam bidang hadits tahun 1408 H dengan tesis berjudul "Al-Bid'ah wa Atsaruha fi ad-Dirayah wa Ar-Riwayah" (Pengaruh Bid'ah terhadap Ilmu Dirayah dan Riwayah Hadits).
Gelar Doktornya dalam bidang hadits diraih dari Al-Imam Islamic University, Riyadh, pada tahun 1422 H. Saat itu ia mengajukan disertasi berjudul "Dirasah wa Tahqiq Kitab Al-Mahfum Ala Shahih Muslim li Al-Qurthubi" (Studi Analisis Kitab Al-Mahfum Ala Shahih Muslim Karya Al-Qurthubi).
Aktivitas Al-Qarni boleh dibilang tidak jauh dari kegiatan membaca dan menulis. Bahkan, ketika mendekam dalam penjara, dua aktivitas inilah yang membuatnya sibuk. Ia menguasai hafalan Alqur'an dan kitab Bulughul Maram serta 5.000 hadits, dan lebih dari 10.000 bait syair Arab kuno hingga modern pada usia 23 tahun. Kecerdasannya itu mengantarkan Al-Qarni sebagai penulis produktif dan penceramah populer.
Selama 29 tahun dia mengarungi dunia dakwah, kaset-kaset ceramahnya telah beredar dan berkumandang di sejumlah masjid, yayasan, universitas dan sekolah di berbagai belahan dunia. Sekitar 1.000-an judul kaset yang berisi ceramah agama, kuliah, serta kumpulan puisi dan syair karyanya telah dipublikasikan. Kitab-kitab karyanya yang berjumlah lebih dari 70 buah itu telah pula diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan bubuhkan komentar anda