Free Widgets

Minggu, 31 Maret 2013

Manfaat Tahajjud

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Imam Nur Suharno

Setiap Muslim seharusnya memiliki keinginan yang kuat untuk melaksanakan shalat Tahajud setiap malam hingga menjadi terbiasa.
Orang-orang saleh zaman dahulu tekun menjalankannya, baik pada musin panas maupun dingin. Mereka memandang seolah-olah shalat Tahajud itu adalah sesuatu yang wajib (HR Tirmidzi).

Jika terlewatkan sekali saja mereka menganggap itu sebagai musibah yang besar baginya. Pastinya, selain sebagai ’mesin keimanan’, Tahajud memberikan banyak manfaat besar dalam kehidupan mereka yang istikamah menjalankannya.

Di antaranya, pertama, untuk menjaga kesehatan. Tidak diragukan lagi bahwa shalat Tahajud menjadi terapi pengobatan terbaik dari berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, orang-orang yang membiasakan diri untuk shalat Tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Rasulullah SAW bersabda, “Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh.” (HR Tirmidzi).

Kedua, menjaga ketampanan atau kecantikan. Setap manusia pasti mendambakan ketampanan/kecantikan dalam dirinya. Nah, melalui terapi shalat Tahajud, seseorang dapat meraih apa yang didambakannya, tanpa mengeluarkan biaya sepersen pun.

Yaitu jaminan ketampanan/kecantikan yang dihasilkan dari shalat Tahajud, tidak terbatas pada tampilan lahir, juga dapat menghasilkan ketampanan/kecantikan batin.

Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan/cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).

Ketiga, meningkatkan produktifitas kerja. Selain manfaat untuk kesehatan dan merawat ketampanan/kecantikan, shalat Tahajud juga diyakini dapat meningkatkan produktifitas kerja yang berbasis spiritualitas.

Oleh karena itu, salah satu program untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang handal secara intelektual, emosional, dan spiritual adalah membiasakan shalat Tahajud pada setiap malamnya.

Rasulullah SAW bersabda, ”Setan membuat ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan setiap kali memasang ikatan dia berkata: ”Malam masih panjang, maka tidurlah”.
Jika orang tadi bangun lalu berdzikir kepada Allah SWT, maka terlepas satu ikatan, jika dia berwudhu, maka terlepas satu ikatan yang lainnya, dan jika dia melaksanakan shalat, maka terlepas semua ikatannya.

Pada akhirnya dia akan menjadi segar (produktif) dengan jiwa yang bersih, jika tidak, maka dia akan bangun dengan jiwa yang kotor yang diliputi rasa malas.” (HR Bukhari).

Keempat, mempercepat tercapainya cita-cita dan rasa aman. Selain dengan usaha (ikhtiar) secara maksimal guna menggapai cita-cita dan rasa aman, seseorang hendaknya membiasakan diri untuk shalat Tahajud, karena doa yang mengiringi Tahajud akan dikabulkan oleh Yang Maha Mengabulkan.

Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu dan melakukan shalat.

Allah berfirman kepada para Malaikat-Nya, “Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?” Mereka menjawab, “Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu.” Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan (cita-citakan) dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.” (HR Ahmad).

Semoga Allah SWT membimbing kita untuk mendawamkan shalat Tahajud dan dapat merasakan manfaatnya. Amin.

Komentari Ayat Quran di Gerbang Harvard

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berita tentang ayat suci Alquran yang dituliskan di dinding Fakultas Hukum Universitas Harvard, Amerika Serikat, jadi pembicaraan hangat di jejaring sosial Facebook.
Situs Emirates247 sebelumnya menurunkan berita soal isi Surat Annisa ayat 135 yang dipampang di dinding gerbang masuk Fakultas Hukum Universitas Harvard. Universitas tertua dan ternama di Amerika Serikat menyebut ayat suci sebagai salah satu ekspresi terhebat tentang keadilan sepanjang sejarah.
Akun Facebook 'Im a Muslim & Im Proud' kemudian men-share berita situs Emirates247 tersebut. Komentar positif pun langsung bermunculan.
''Allahu Akbar,'' komentar pemilik akun OlorunToyin Tooto. Tercatat 18 akun mengomentarinya dengan pekikan takbir. Sementara, delapan akun lainnya menanggapi dengan ucapan 'Alhamdulillah'.
Alnemangi Bhraldeen Yusuf menimpalinya dengan mengatakan 'Inilah kemenangan untuk Islam'. Usman Shaikh menyebut 'Setiap ayat suci Alquran penuh kebenaran dan hanya berisi kebenaran'.
''Mereka (Harvard) akan memperoleh banyak aturan hukum yang membimbing mereka dari kitab suci Alquran,'' tulis pemilik akun Niran Jubril Bayo.
Namun, kaum Islamophobia sebaliknya mengecam habis-habisan di situs Atlas Shrugs. Situs ini menjadi tempat bagi para Islamophobia mengkampanyekan seruan anti-Muslim di Amerika Serikat.
''Hukum syariah bertentang dengan nilai-nilai kemanusiaan,'' kecam Pamela Geller yang menjabat Direktur Center 'Stop Islamization of America'.

Mantan Imam Masjid Nabawi Berbicara Soal Membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Syaikh Saad Al Ghamidi salah seorang qurra' yang banyak menjadi faforit umat Islam dalam melantunkan ayat-ayat suci Alquran. Bacaannya selain merdu dan indah, juga mempunyai kekuatan psikologis yang membuat orang tersentuh bahkan menangis.
Apakah rahasianya hingga bacaan Alquran beliau bisa sedemikian berbekas di hati orang yang mendengarnya?
Ketika berbincang singkat dengan Republika, Jumat (29/3), Syaikh Al Ghamidi mengatakan ada sesuatu yang harus diperhatikan seorang qari ketika membaca Alquran. Untuk membuat bacaan Alquran tersebut menyentuh hati orang yang mendengarnya, qari haruslah memperhatikan ruhiyahnya.
"Membaca Alquran itu bukan hanya dengan suara. Tapi yang terpenting adalah membacanya dengan ruh," kata Syaikh Ghamidi.
"Apabila ruh itu kuat. Yaitu didasari keimanan dan keshalehan. Maka dengan sendirinya bacaan Alqurannya akan berbekas bagi orang yang mendengarnya," tambahnya.
Menurut Syaikh, sesuatu yang datang dari hati, maka perginya akan ke hati juga. Orang yang membaca Alquran dengan hati dan ruhnya, maka orang yang mendengarnya juga akan menembus hati dan ruhnya. Karena bacaan Alquran itu menyentuh hati yang mendengarnya, itulah yang menyebabkan ia menangis.
"Banyak sekali kita dengar, bacaan Alquran yang bagus dan merdu, tapi tidak memberikan bekas apa-apa bagi orang yang mendengarnya," ujar Syaikh.
Kemerduan suara seorang qari tanpa diiringi dengan ruhiyahnya, hanya akan sampai di telinga para pendengarnya. Ia tidak akan sampai kehati. Jadi orang yang mendengar tidak akan tersentuh secara emosional.
"Yang terbaik itu, dengan menggabungkan keduanya. Disamping ia mempunyai suara yang bagus, ia juga memiliki ruh yang kuat," papar Syaikh.
Syaikh Al Ghamdi dipercaya mengimami Masjid Nabawi Madinah pada tahun 1431H. Saat ini, ia mengajar di sebuah sekolah Alquran di kampung halamannya, Damam Arab Saudi.
Selama 20 tahun ia bahkan tidak pernah keluar dari desanya Damam. Kunjungannya ke Indonesia 26 maret - 1 April nanti merupakan kunjungannya yang pertama ke Indonesia sekaligus kunjungan pertamanya keluar dari desanya Damam.

Ustaz Yusuf Mansur Menangis, Imam Masjidil Haram Baca Alquran di GBK

REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA -- ''Subhanallah...Saya menangis menyaksikan acara hari ini. Sungguh sangat berkesan,'' ungkap Ustaz Yusuf Mansur usai mendengarkan Imam Masjidil Haram Syaikh Saad Al Ghamidi membacakan surat Al Fatihah yang diikuti puluhan ribu umat Islam yang memadati Gelora Bung Karno Senayan Sabtu (30/3).

Acara Wisuda Akbar Indonesia Menghafal Alquran (IMQ) ke-4 terasa sangat istimewa. Selain dihadiri Syaikh Saad al Ghamidi, juga dihadiri Syekh Faishal Al Hazimi (sejawat Syekh Al-Ghomidi), Dr Abdullah Ali Bashfar (Saudi Arabia),  Syekh Abdurrahman Yusuf Jamal (Gaza, Palestina).

Hadir pula, Dr Amin Kurdi (Lebanon), Syekh Ghiyats As-Syuraiqi,  Syekh Thoriq Muhammad Khidr (Ahli Qiroat dari Kementrian Agama dan Wakaf Qatar), Syekh Hasan Bugis dan Syekh Mahmoud Salthut dari Universitas Al-Azhar Cairo serta Duta Besar Tunisia, Libya, dan Saudi Arabia.

Abdullah Ali Bashfar, qari terkenal dan imam dari Arab Saudi. Saat ini ia menjadi Presiden Organisasi Tahsin Qur’an Internasional. Syekh Ghiyats As-Syuraiqi adalah Perwakilan Organisasi Tahfidz Internasional untuk Indonesia.

Sedangkan Syekh Amin Kurdi adalah Imam Besar Masjid Al-Amin Beirut yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Darul Fatwa (Kementerian Agama). Ulama ini sehari-hari aktif mengajar di Universitas Darul Fatwa, Lebanon.

Syekh Abdurrahman Yusuf Jamal adalah Direktur Lembaga Daarul Qur’anul Karim wal Sunnah Gaza, Palestina. Kepada para peserta wisuda ia menyatakan, ‘’Kalian adalah para pejuang pembebas Palestina.’’

Selain guru dan santri Rumah Tahfidz, wisuda juga diikuti masyarakat umum. Mereka menyetor hafalan (muraja’ah) Surah Al Baqarah ayat 1-50 dan An Nabaa’ (1-40). Jika lancar hafalan dan tahsinnya, peserta mendapat Sertifikat Wisuda.

Bertindak sebagai tuan rumah, Ustadz Yusuf Mansur didampingi Ketua Yayasan Daarul Qur’an Nusantara (YDQN) Ustadz Anwar Sani, Bendahara YDQN Ustadz Ahmad Jameel, Direktur Eksekutif PPPA Daqu Ustadz Tarmizi Ashidiq, Syekh Ali Jabir dan Syekh Muhammad Jabir dari Kampung Qur’an.

Syekh Saad Al-Ghomidi menyampaikan kekagumannya pada semangat masyarakat Indonesia menghafal Al Qur’an.  ‘’Kalian semua orang yang beruntung. Di saat orang lain menyibukkan diri dengan urusan dunia, kalian menyibukkan diri dengan Al Qur’anul Karim,’’ kata pelantun murottal Qur’an populer di dunia ini.

Al Ghamidi merasa sangat terkesan dengan penampilan parade yang diikuti 200 Rumah Tahfidz dari seluruh Indonesia. Beberapa kali Syekh berdiri di panggung untuk melihat lebih seksama dan memberikan apresiasi kepada kafilah Rumah Tahfidz yang melintasi panggung utama Gelora Bung Karno Senayan.

Seisi Gelora Bung Karno hening senyap tatkala Syekh Al-Ghomidi melantunkan Surah Al Fatihah, dilanjutkan dengan An Nabaa’. Ustadz Yusuf Mansur yang berdiri di sampingnya, tak kuasa menahan tangis menyimak alunan suara emas Syekh Al-Ghomidi yang biasa mengimami Masjidil Haram. Peserta wisuda pun banyak yang berurai airmata.

Dalam sambutannya, Abdullah Ali Bashfar juga terkesima oleh betapa antusiasnya masyarakat Indonesia, laki-laki-perempuan segala usia, mengikuti wisuda hafalan Qur’an. ‘’Luar biasa, ini membuktikan kebenaran firman Allah SWT bahwa Al Qur’an itu mudah dibaca dan dihafal oleh siapa saja meskipun bukan orang Arab,’’ tandasnya.

Ia mengungkapkan pengalamannya bertemu para penghafal Alquran cilik di berbagai negara. Misalnya Rabiah, bocah Pakistan berusia 7 tahun yang sudah hafal 30 juz Qur’an. Juga M Ayub dari Tajakistan yang baru berusia 5 tahun. Bahkan juga Tabarok dari Mesir, penghafal Qur’an tercilik di dunia yang umurnya masih 3 tahun.

Baik Syekh Al-Ghomidi, Dr Bashfar, maupun Syekh Yusuf Jamal, sepakat berpesan gerakan Qur’an yang dimotori Ustadz Yusuf Mansur dan PPPA Daqu ini baru permulaan. Harus diikuti dengan gerakan pengamalan kandungan Al Qur’an, sehingga agama Islam benar-benar terwujud sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Minggu, 17 Maret 2013

Saat Kolega Geert Wilders Memeluk Islam

REPUBLIKA.CO.ID, "Saya benar-benar mulai memperdalam pengetahuan saya tentang Islam karena penasaran," ujar Arnoud van Doorn mengenang awal mula hidayah Islam didapatnya.

Arnoud van Doorn bukanlah nama baru dari dunia politik Belanda. Dia telah lama aktif di Partai PVV alias Partai Kebebasan. Partai yang dikenal anti dengan imigran Muslim.
Partai ini pun kerap menghebohkan dunia akibat pernyataan salah satu politikusnya, Geert Wilders, yang kerap menyerang Islam dan Alquran. Nama van Doorn telah lama dikaitkan dengan partai tersebut.
Melihat sikap partainya dalam menolak Islam, van Doorn justru penasaran. Dia pun mempelajari agama Islam untuk mencari jawaban mengapa banyak orang yang mencela Islam.
"Orang-orang di sekitar saya tahu bahwa saya telah aktif meneliti Quran, sunah, dan tulisan-tulisan lain selama hampir setahun ini. Selain itu, saya juga telah banyak melakukan percakapan dengan Muslimin tentang agama," ujar Doorn kepada saluran televisi Al-Jazirah Inggris, dikutip dari laman On Islam.
Alih-alih benci, Doorn justru kemudian merasakan suatu yang spesial dari Islam. Makin lama mempelajari, dia makin penasaran  pada agama akhir zaman ini. "Saya benar-benar mulai untuk memperdalam pengetahuan saya tentang Islam karena penasaran," ujarnya.
Jalan hidayah Doorn pun makin terbuka lebar ketika bertemu dengan seorang Muslim bernama Aboe Khoulani, rekan Doorn yang menjabat di Dewan Kota Den Haag. Dia membawa van Doorn untuk lebih jauh mengenal Islam dan berhubungan dengan Masjid As-Soennah.
Setelah mengetahui betul agama Islam, van Doorn justru heran dengan orang-orang yang menentang agama Allah tersebut. Menurut dia, tak ada hal yang patut dicela dari agama akhir zaman ini.
Ia pun mengerti alasan banyak orang yang memilih skeptis, karena tak ada yang patut ditentang. Namun, mereka pun tak berani memeluk agama Islam.
Keputusan bersyahadat memang bukanlah perkara ringan. Setelah dilanda kegalauan, mantaplah Doorn untuk memeluk agama Islam. Ia bersyahadat di hadapan para saksi. Tak hanya itu, ia bahkan berani memublikasikan keislamannya kepada publik. Van Doorn pun mengumumkan ketauhidannya melalui media sosial twitter.
Ia menuliskan kalimat syahadat dalam bahasa Arab melalui salah satu tweetnya. Tak lupa, ia pun menyertakan alasannya memeluk Islam. Maka gemparlah partai dan para pengikutnya setelah mengetahui keislaman Doorn. "Pengkhianat" demikian kata yang disematkan mereka kepada sang mualaf.

Masjid Agung Strasbourg Persatukan Muslim Prancis

REPUBLIKA.CO.ID,  STRASBOURG -- Bagi komunitas Muslim Prancis, pembangunan Masjid Agung Strasbourg memiliki peranan yang sangat penting. Ada dua esensi dibalik berdirinya bangunan megah tersebut.

Pertama, menyatukan umat Islam yang memang terdiri dari latar belakang dan asal-usul yang berbeda. Kedua, melalui masjid itu, proses integrasi Muslim ke dalam masyarakat Prancis menjadi sangat mungkin. Ini karena masyarakat Prancis yang mayoritas non-Muslim memiliki kesempatan untuk bertemu dengan saudara mereka yang Muslim.

Presiden Dewan Masjid Agung Strasbourg, Aalla, mengatakan sedari awal umat Islam menginginkan adanya keterbukaan dengan masyarakat Prancis. Keterbukaan itu berwujud pada kesempatan masyarakat Prancis untuk mencari tahu informasi tentang Islam dan Muslim melalui satu tempat yang representasikan umat Islam.

Dengan luas bangunan 1.300 meter persegi, atau 1.5 kali lipat dari bangunan yang sudah ada, Masjid Agung Strasbourg menampilkan wujud dari keberagaman Prancis. Ini karena lokasi masjid tak jauh dari Katedral terkenal Strasbourg, Notre Fame.

Sejak diresmikan tahun 1993 silam, masjid menjadi lokasi favorit para turis yang kebutulan berkunjung. Lebih dari 20.000 turis menyambangi masjid. Sebagian diantaranya mengikuti tur masjid. Pada kegiatan inilah, masyarakat Prancis mendapatkan kesempatan untuk memperoleh informasi yang benar tentang Islam dan Muslim.

Abdelrahman Binjalloun, apkoteker yang menyambi sebagai pemandu tur, mengatakan banyak turis yang begitu kritis menyampaikan pertanyaan tentang Islam dan Muslim. Bahkan, ada satu biarawan yang sengaja mengikuti tur untuk mencari tahu informasi tentang Islam.

Pendeta Benoit Ente, yang menjadi peserta tur yang dipimpin Binjallon, mengatakan sudah lama ia tertarik mencari tahu informasi tentang dunia Islam. "Jujur, saya tertarik ingin mengetahui seperti apa masjid itu," kata dia.

Wakil Wali Kota Strasbourg, Olivier Bitz mengatakan sejarah Masjid Agung sangat panjang, sulit dan berbelit-belit. Namun, masalah pelik itu melahirkan satu jawaban penting akan kebutuhan Muslim dan Masyarakat Prancis itu sendiri.

"Saya memahami, butuh 15 tahun lebih untuk membangun masjid ini. Banyak pertentangan, dan kini masjid ini telah berdiri megah," kata dia.

Ditemukan, Dunia Alien Tujuh Kali Lipat Jupiter

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Dunia alien yang besarnya tujuh kali lipat ukuran Planet Jupiter ditemukan dalam sistem bintang yang jaraknya jauh dari Bumi.
Astronom mendeteksi awan karbon monoksidan dan uap air di sekitar planet gas yang mengorbit sebuah bintang dengan jarak 130 tahun cahaya.

Studi tersebut merupakan yang paling detail dari atmosfer eksoplanet. Ke depan, ilmuwan berharap dapat menggunakan teknik khusus untuk membuka kehidupan di atmosfer yang mirip bumi tersebut.

Planet yang dikenal sebagai HR 8799c memiliki tujuh kali massa Jupiter dan merupakan salah satu dari empat planet kembar yang mengorbit pada bintang.
Pengamatan menunjukkan tata surya diciptakan seperti dengan gas raksasa yang terbentuk jauh dari bintang induk dan lebih kecil.

"Hasil ini menyarankan HR 8799 seperti sistem tata surya kita," ujar salah satu astronom dari Universitas Toronto, Kanada, Quinn Kanopacky dilansir Huffingtonpost.

Jika model ini benar maka mungkin ada planet yang mirip Bumi menunggu untuk ditemukan.

Sabtu, 02 Maret 2013

Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi, sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda. Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman.

Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau sekitar 3.000 tahun yang lalu. Sementara itu, Candi Borobudur sebagaimana tertulis dalam berbagai buku sejarah nasional, didirikan oleh Dinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu. Karena itu, wajarlah bila banyak orang yang mungkin tertawa kecut, geli, dan geleng-geleng kepala bila disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan oleh Nabi Sulaiman AS.

Candi Borobudur merupakan candi Budha. Berdekatan dengan Candi Borobudur adalah Candi Pawon dan Candi Mendut. Beberapa kilometer dari Candi Borobudur, terdapat Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, dan lainnya. Candi-candi di dekat Prambanan ini merupakan candi Buddha yang didirikan sekitar tahun 772 dan 778 Masehi.

Lalu, apa hubungannya dengan Sulaiman? Benarkah Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang hebat dan agung itu? Apa bukti-buktinya? Benarkah ada jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu? Tentu perlu penelitian yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak untuk membuktikan validitas dan kebenarannya.

Namun, bila pertanyaan di atas diajukan kepada KH Fahmi Basya, ahli matematika Islam itu akan menjawabnya; benar. Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang ada di tanah Jawa.

Dalam bukunya, Matematika Islam 3 (Republika, 2009), KH Fahmi Basya menyebutkan beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan putra Nabi Daud tersebut. Di antaranya, hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya istana Ratu Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, tempat berkumpulnya Ratu Saba, dan lainnya.

Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan dalam surah An-Naml [27]: 15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya. Tentu saja, banyak yang tidak percaya bila Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.

Di antara alasannya, karena Sulaiman hidup pada abad ke-10 SM, sedangkan Borobudur dibangun pada abad ke-8 Masehi. Kemudian, menurut banyak pihak, peristiwa dan kisah Sulaiman itu terjadi di wilayah Palestina, dan Saba di Yaman Selatan, sedangkan Borobudur di Indonesia.

Tentu saja hal ini menimbulkan penasaran. Apalagi, KH Fahmi Basya menunjukkan bukti-buktinya berdasarkan keterangan Alquran. Lalu, apa bukti sahih andai Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman atau bangunan yang pembuatannya merupakan perintah Sulaiman?

Menurut Fahmi Basya, dan seperti yang penulis lihat melalui relief-relief yang ada, memang terdapat beberapa simbol, yang mengesankan dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana keterangan Alquran. Pertama adalah tentang tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Daud AS kepada Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tingkat Musa, serta memberikan ketenangan. Pada relief yang terdapat di Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang.

"Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman'." (QS Al-Baqarah [2]: 248).

Kedua, pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat. (QS Saba [34]: 14). Saat mengetahui Sulaiman wafat, para jin pun menghentikan pekerjaannya. Di Borobudur, terdapat patung yang belum tuntas diselesaikan. Patung itu disebut dengan Unfinished Solomon.

Ketiga, para jin diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat patung-patung. (QS Saba [34]: 13). Seperti diketahui, banyak patung Buddha yang ada di Borobudur. Sedangkan gedung atau bangunan yang tinggi itu adalah Candi Prambanan.

Keempat, Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]: 20-22). Reliefnya juga ada. Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya.

Kelima, kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada sesama manusia. (QS An-Naml [27]: 22). Menurut Fahmi Basya, Saba artinya berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, karena burung tidak mengetahui nama daerah itu. "Jangankan burung, manusia saja ketika berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri," katanya menjelaskan. Ditambahkan Fahmi Basya, tempat berkumpulnya manusia itu adalah di Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang.

Keenam, Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15). Dalam kamus bahasa Jawi Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata 'Wana' bermakna hutan. Jadi, menurut Fahmi, wana saba atau Wonosobo adalah hutan Saba.

Ketujuh, buah 'maja' yang pahit. Ketika banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya.  "Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr." (QS Saba [34]: 16).

Kedelapan, nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata 'su'merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan 'Su'. Kesembilan, Sulaiman berkirim surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud. "Pergilah kamu dengan membawa suratku ini." (QS An-Naml [27]: 28).  Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya, surat itu ditemukan di sebuah kolam di Candi Ratu Boko.

Kesepuluh, bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16). Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. "Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman," kata Fahmi menegaskan.

Selain bukti-bukti di atas, kata Fahmi, masih banyak lagi bukti lainnya yang menunjukkan bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di Indonesia. Seperti terjadinya angin Muson yang bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]: 12), kisah istana yang hilang atau dipindahkan, dialog Ratu Bilqis dengan para pembesarnya ketika menerima surat Sulaiman (QS An-Naml [27]: 32), nama Kabupaten Sleman, Kecamatan Salaman, Desa Salam, dan lainnya. Dengan bukti-bukti di atas, Fahmi Basya meyakini bahwa Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman. Bagaimana dengan pembaca? Hanya Allah yang mengetahuinya. Wallahu A'lam.


Reporter : Syahruddin El-Fikri
Redaktur : Budi Raharjo