Free Widgets

Kamis, 27 Januari 2011

Iwan Fals

Protes Sosial ‘Pengamen Jalanan’
Virgiawan Listianto yang populer dengan nama Iwan Fals dikenal sebagai ‘wakil rakyat’ yang lantang menyuarakan seruan hati para wong cilik. Sepanjang karirnya selama kurang lebih 20 tahun di dunia musik ia telah terbukti memiliki kelompok penggemar khusus yang dekat dengan kemiskinan, ketidakadilan dan pengangguran. Lagu-lagunya kerap dihubungkan dengan protes-protes sosial seperti pernah terkenal lewat Oemar Bakrie (1981) dan Bento (1991).
Nama besar yang disandangnya saat ini dicapainya setelah melalui jalan penuh kerikil dan berdebu di bawah hujan dan terik matahari dalam komunitas ‘pengamen jalanan’. Pria yang diberi julukan “Pahlawan Besar Asia” menurut majalah Time Asia edisi 29 April 2002 ini mengalami banyak perubahan selama enam tahun terakhir.
Kepergian anak pertamanya, Galang Rambu Anarki (almarhum), April 1997, seorang gitaris yang baru saja meluncurkan album perdananya di usia 15 tahun, membuatnya semakin menghargai posisinya sebagai seorang ayah yang harus menjaga, mendidik, dan memelihara anak-anaknya. Rasa cintanya kepada dua anaknya, Annisa Cikal Rambu Basae dan Rayya Rambu Robbani, adalah pengobar semangat di usianya yang kini sudah berkepala empat.
Iwan Fals yang pernah memperoleh Juara II Karate Tingkat Nasional, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik) sehari-harinya dipanggil Tanto. Ia lahir pada 3 September 1961 di Jakarta dalam keluarga besar yang taat beragama. Dari sembilan bersaudara, empat meninggal dunia. Semenjak kecil Iwan sering diajak ibunya, Lies Haryoso, mengikuti berbagai kegiatan sosial. Kini, ibunya masih aktif mengurusi sebuah yayasan sosial miliknya yang menampung anak-anak tidak mampu dan menyantuni orang-orang jompo. Yayasan sosial `Hairun Nissa' yang didirikannya tahun 1986, kini menyantuni 213 anak dalam panti, 90 anak non panti, dan 313 orang tua jompo.
Semenjak kecil Iwan sudah berjiwa sosial dan sangat perhatian kepada teman-temannya. Itu semua terbukti ketika Iwan dengan murah hati memberikan pakaian yang dia pakai dan sepatu baru yang harganya mahal kepada temannya yang membutuhkan.
Meskipun cerdas, di sekolah Iwan biasa-biasa saja karena waktunya habis untuk mengembangkan bakat seninya dalam mencipta lagu, memainkan gitar, harmonika dan piano.
Menginjak usia 13 tahun, Iwan mulai mengamen di Bandung. Sama seperti anak SMP lainnya, Iwan suka memperhatikan teman-temannya yang sering memainkan gitar sembari nongkrong menghabiskan waktu. Tidak mau kalah dengan temannya, Iwan mulai belajar gitar sedikit demi sedikit. Suatu kali ia pernah mencoba memainkan gitar temannya, namun bukan pujian yang diterima melainkan omelan karena senar gitar itu dibuatnya putus.
Gitar seakan-akan sudah menjadi sahabat yang tak terpisahkan bagi Iwan. Bahkan ketika ia bersekolah di KBRI, Jedah, Arab Saudi, selama 8 bulan, gitar menjadi teman penghibur di kala sepi datang menghadang. Dalam perjalanan pulang dari Jedah ketika musim haji, Iwan mendapat pengalaman yang unik. Seorang pramugari mengajarinya menyanyikan lagu Blowing in the Wind Bob Dylan dan membantu menyetem gitarnya yang fals.
Karena ingin tampil beda dan menarik perhatian teman-temannya yang suka memainkan lagu-lagu Rolling Stones, Iwan yang juga menjadi pemain gitar di vokal grup sekolahnya SMP 5 Bandung mencoba mengarang lagu sendiri. Ia membuat lagu yang liriknya lucu, bercanda, bahkan mengutak-ngatik lagu orang. Ulahnya ini tentu membuat teman-temannya tertawa terpingkal-pingkal.
Bersama Engkos, manajernya yang berprofesi sebagai tukang bengkel sepeda motor, Iwan mulai menyanyi di berbagai acara hajatan, kawinan atau sunatan. Kesibukan barunya dengan gitar sembari mencari teman dan memperluas pergaulan membuat ia sering membolos lalu pindah sekolah. Lagu Iwan sempat direkam dan diputar di Radio 8 EH namun radio ini akhirnya dibredel.
Waktu terus berjalan sementara lagu-lagu Iwan mulai terkenal, tidak hanya di Bandung tetapi juga di Jakarta. Karena tertarik dengan ajakan seorang produser, Iwan yang masih bersekolah di SMAK BPK Bandung, pergi ke Jakarta bersama teman-temannya dari Bandung, yakni Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam kelompok Ambradul untuk masuk dapur rekaman dengan bekal uang hasil penjualan sepeda motor Iwan. Namun, penjualan album tersebut kurang sukses di pasaran.
Setelah rekaman ini, Iwan kembali mengamen dan ikut berbagai festival. Ia sempat menjuarai festival musik country lalu mengikuti festival lagu humor. Oleh Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor Iwan direkam dan diproduseri oleh Handoko di bawah bendera perusahaan ABC Records. Dalam rekaman ini Iwan ditemani oleh Pepeng (pembaca acara kuis Jari-jari), Krisna, dan Nana Krip. Album ini pun bernasib sama dengan album rekaman sebelumnya yang hanya dikonsumsi kalangan tertentu saja, seperti anak muda.
Rupanya pintu kesempatan belum tertutup bagi Iwan. Setelah sempat rekaman sekitar 4-5 album, nama Iwan akhirnya melejit di tangan Musica Studio yang kemudian menghasilkan album-album karyanya, seperti Sarjana Muda, album solo perdananya, yang aransemen musiknya dimotori oleh Willy Soemantri, album 1910, album Mata Dewa, yang meledak di pasaran. Walaupun nama Iwan Fals sebagai penyanyi dan musisi semakin populer, banyak orang hanya tahu nama namun tidak kenal wajah karena Iwan baru masuk televisi setelah tahun 1987 padahal rekaman pertamanya dilakukan tahun 1979, waktu itu usianya masih 18 tahun. Meskipun sudah masuk dapur rekaman dan albumnya diterima oleh pasar, Iwan diam-diam masih mengamen dari rumah ke rumah, acara hajatan dan sunatan, sembari sekali-sekali di Pasar Kaget, Blok M karena ia harus menghidupi keluarganya. Ia juga sekali-sekali memanfaatkan mobil colt abu-abu miliknya untuk menarik penumpang sepulang dari studio.
Pada awal 1982, isteri Iwan, Rosana, melahirkan anak pertama, Galang Rambu Anarki di tengah keadaan ekonomi yang sedang sulit. Meskipun demikian, Iwan tetap bersyukur dengan membuat lagu khusus berjudul Galang Rambu Anarki sama dengan nama anaknya. Selama 3 tahun selanjutnya Iwan masih mengamen. Baru tahun 1985, setelah anak keduanya lahir, Anissa Cikal Rambu Basae, Iwan memutuskan berhenti total dari mengamen.
Di masa Orde Baru, lagu-lagu Iwan sempat dicekal dan ia dilarang melakukan pertunjukan di beberapa daerah. Pada 1984 ia mendapat masalah karena lagunya yang berjudul Mbak Tini. Lagu ini berkisah tentang Mbak Tini, seorang pelacur yang membuka warung kopi di pinggir jalan dan mempunyai suami bernama Soeharto, seorang supir truk. Oleh pihak yang berwenang waktu itu, lagu tersebut dianggap menghina presiden RI, Soeharto. Akibatnya, Iwan terancam bakal masuk penjara. Padahal, menurut Iwan, lagu tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan Soeharto dan istrinya, (mendiang) Tien Soeharto.
Dalam mencipta lagu, Iwan mendapat inspirasi dari koran, televisi, keadaan sekitar dan alam. Saat rezim Orde Baru menghadapi detik-detik ketumbangannya, misalnya, ia membuat lagu berjudul Kamu Sudah Gila, Apa Kamu Sudah Jadi Tuhan? Sedangkan lagunya Belalang Tua diilhami oleh seekor belalang yang bergayut di selembar daun selama berhari-hari di kebun miliknya.
Setelah album Orang Gila (1993), Iwan, yang sempat kuliah di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (sekarang Institut Kesenian Jakarta) menghilang selama kurang lebih 10 tahun dari hingar bingar industri rekaman. Dalam kurun waktu itu, Iwan bergabung dengan berbagai kelompok, yakni Swami, Dalbo, Kantata Takwa, dan Kantata Samsara. Kolaborasinya itu melibatkan beberapa musisi dan budayawan ternama, seperti Setiawan Djody, Sawung Jabo, WS Rendra, dan Jocky Suryoprayogo.
Iwan juga melakukan beberapa kerjasama di luar kelompok tersebut, di antaranya melahirkan album Anak Wayang (bersama Sawung Jabo), Terminal dan Orang Pinggiran (bersama Franky Sahilatua), serta Mata Hati (bersama Bobby Erres). Baru pada tahun 2002, Iwan mengeluarkan album berjudul Suara Hati, sebuah album comeback yang betul-betul merupakan hasil karyanya bersama grupnya.
Pada 18 Juni 2003 yang lalu, Iwan bersama isterinya, Mbak Yos, yang juga merangkap sebagai manajernya baru saja melempar album baru di bawah bendera Musica Studio berjudul Iwan Fals: In Collaboration With, yang kebanyakan berisi lagu-lagu cinta. Dari 10 lagu, kecuali Rinduku karya Harry Roesli, lima lagu lainnya dibuat oleh pencipta-pencipta lagu muda, yaitu Pongky "Jikustik" (Aku Bukan Pilihan), Eross "Sheila on 7" (Senandung Lirih), Piyu "Padi" (Sesuatu yang Tertunda), Azis MS "Jamrud" (Ancur) dan Kikan "Cokelat" (Sudah Berlalu) sedangkan empat lagu lainnya, diambil dari album Suara Hati, yaitu Kupu-kupu Hitam Putih, Belalang Tua, Suara Hati dan Hadapi Saja yang semuanya diaransemen ulang.
Dalam waktu dekat ini, Iwan akan tampil dalam A Mild Live - Soundrenaline 2003 di Bandung pada 24 Agustus 2003 dan konser Kantata Takwa di Parkir Timur Senayan di Jakarta pada 30 Agustus 2003.

Dr. Yusuf Qardhawi

Lahir di sebuah desa kecil di Mesir bernama Shafth Turaab di tengah Delta pada 9 September 1926. Usia 10 tahun, ia sudah hafal al-Qur'an. Menamatkan pendidikan di Ma'had Thantha dan Ma'had Tsanawi, Qardhawi terus melanjutkan ke Universitas al-Azhar, Fakultas Ushuluddin. Dan lulus tahun 1952. Tapi gelar doktornya baru dia peroleh pada tahun 1972 dengan disertasi "Zakat dan Dampaknya Dalam Penanggulangan Kemiskinan", yang kemudian di sempurnakan menjadi Fiqh Zakat. Sebuah buku yang sangat konprehensif membahas persoalan zakat dengan nuansa modern.
Sebab keterlambatannya meraih gelar doktor, karena dia sempat meninggalkan Mesir akibat kejamnya rezim yang berkuasa saat itu. Ia terpaksa menuju Qatar pada tahun 1961 dan di sana sempat mendirikan Fakultas Syariah di Universitas Qatar. Pada saat yang sama, ia juga mendirikan Pusat Kajian Sejarah dan Sunnah Nabi. Ia mendapat kewarganegaraan Qatar dan menjadikan Doha sebagai tempat tinggalnya.
Dalam perjalanan hidupnya, Qardhawi pernah mengenyam "pendidikan" penjara sejak dari mudanya. Saat Mesir dipegang Raja Faruk, dia masuk bui tahun 1949, saat umurnya masih 23 tahun, karena keterlibatannya dalam pergerakan Ikhwanul Muslimin. Pada April tahun 1956, ia ditangkap lagi saat terjadi Revolusi Juni di Mesir. Bulan Oktober kembali ia mendekam di penjara militer selama dua tahun.
Qardhawi terkenal dengan khutbah-khutbahnya yang berani sehingga sempat dilarang sebagai khatib di sebuah masjid di daerah Zamalik. Alasannya, khutbah-khutbahnya dinilai menciptakan opini umum tentang ketidak adilan rejim saat itu.
Qardhawi memiliki tujuh anak. Empat putri dan tiga putra. Sebagai seorang ulama yang sangat terbuka, dia membebaskan anak-anaknya untuk menuntut ilmu apa saja sesuai dengan minat dan bakat serta kecenderungan masing-masing. Dan hebatnya lagi, dia tidak membedakan pendidikan yang harus ditempuh anak-anak perempuannya dan anak laki-lakinya.
Salah seorang putrinya memperoleh gelar doktor fisika dalam bidang nuklir dari Inggris. Putri keduanya memperoleh gelar doktor dalam bidang kimia juga dari Inggris, sedangkan yang ketiga masih menempuh S3. Adapun yang keempat telah menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Texas Amerika.
Anak laki-laki yang pertama menempuh S3 dalam bidang teknik elektro di Amerika, yang kedua belajar di Universitas Darul Ulum Mesir. Sedangkan yang bungsu telah menyelesaikan kuliahnya pada fakultas teknik jurusan listrik.
Dilihat dari beragamnya pendidikan anak-anaknya, kita bisa membaca sikap dan pandangan Qardhawi terhadap pendidikan modern. Dari tujuh anaknya, hanya satu yang belajar di Universitas Darul Ulum Mesir dan menempuh pendidikan agama. Sedangkan yang lainnya, mengambil pendidikan umum dan semuanya ditempuh di luar negeri. Sebabnya ialah, karena Qardhawi merupakan seorang ulama yang menolak pembagian ilmu secara dikotomis. Semua ilmu bisa islami dan tidak islami, tergantung kepada orang yang memandang dan mempergunakannya. Pemisahan ilmu secara dikotomis itu, menurut Qardhawi, telah menghambat kemajuan umat Islam.

Tony Blair

PM Inggris Termuda
Tony Blair selain merupakan sosok termuda usia ketika menjadi Perdana Menteri Inggris, istrinya juga melahirkan bayi saat masih menghuni 10 Downing Street di London. Ia baru berusia 43 tahun ketika menjadi PM tanggal 2 Mei 1997. Sosok usia termuda yang menjadi PM Inggris sejak William Pitt pada akhir abad ke-18.
Partai Buruh yang dipimpinnya sejak tahun 1994 menang telak atas Partai Konservatif pada 1 Mei 1997, setelah partainya Margareth Tatcher itu berkuasa selama 18 tahun. Hasil pemilu Inggris itu menghancurleburkan Partai Konservatif yang hanya memperoleh 30 persen suara.
Salah satu yang membawa kemenangan Partai Buruh adalah ketika Tony Blair menjadi Ketua Partai Buruh pada 21 Juli 1994, ia menyatakan bahwa partainya itu sebagai Partai Buruh Baru. Hal itu dikemukakannya sebagai usaha untuk menunjukkan kepada para pemilih Inggris bahwa partainya telah berubah dan jangan ragu lagi memilihnya. Sementara Partai Konservatif yang berkuasa dinilai tidak banyak berbuat dalam berbagai pelayanan publik. Dan memang Partai Buruh yang berdiri tahun 1900 itu sangat menyadari bahwa pemimpin karismatik itu akan mendongkrak perolehan suara Partai Buruh bila ia menjadi pemimpinnya. Blair kepada para pemilihnya menjanjikan tidak akan menaikkan pajak pendapatan yang memang ditepatinya. Tony Blair atau nama lengkapnya Anthony Charles Lynton Blair lahir di Edinburg pada 6 Mei 1953. Ia menyelesaikan studi hukum di Universitas Oxford tahun 1975, langsung berpraktik sebagai pengacara, ayahnya juga berprofesi sebagai pengacara.
Ia terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota parlemen dari Partai Buruh di Distrik Durham tahun 1983. Tahun 1988 pimpinan Partai Buruh, John Smith, mengangkat Tony Blair sebagai menteri dalam negeri kabinet bayangan ketika ia baru berusia 35 tahun.
Pada pagi hari 2 Mei 1997 setelah kemenangannya dalam pemilu itu, ia menyatakan, "Kami terpilih sebagai Partai Buruh Baru (New Labour) dan kami akan memerintah sebagai Partai Buruh Baru."
Pada enam bulan pertama pemerintahnya, semua jajak pendapat di Inggris menunjukkan angka tertinggi yang pernah dicapai oleh seorang perdana menteri sejak Wilson Churchil.
Pada pemilu Mei 2005, sekalipun Blair banyak dikecam karena keterlibatan Inggris di Irak yang bersekutu dengan Amerika Serikat, masyarakat Inggris tetap memilihnya. Ia mendapatkan suara terbanyak. Dan kalau berhasil menyelesaikan periode jabatannya tahun 2010, ia akan merupakan sosok yang paling lama menjadi perdana menteri di negeri itu.
Kini ia sudah sekitar sembilan tahun menjadi perdana menteri. Ia pernah menyatakan sesudah masa jabatan ini ia tidak akan mengikuti pemilu tahun 2010.
Berbeda dengan Tatcher, Tony Blair yang berasal dari generasi muda terkenal dengan wawasannya yang luas dan terbuka. Ia pro-Uni Eropa dan pro-NATO.
Ketika dilantik sebagai PM hasil pemilu 2005, ia menyatakan tahun 2006 Inggris akan kontinu menjadi salah satu negeri yang paling berhasil di dunia dengan ekonomi yang kuat dan pelayanan publik yang baik, "di mana kita bekerja keras, hidup santun dan tulus". Ia menyatakan, dalam abad dengan perubahan yang begitu cepat, tantangan-tantangan baru dan ancaman akan timbul secara tetap, tetapi kita harus selalu bersyukur akan kebesaran negara Inggris.
Ia berkali-kali menekankan perlunya pelayanan publik terus ditingkatkan. Ia juga memberi perhatian pada kesejahteraan ekonomi rakyat, kaum pensiunan, serta berbagai kebijakan kemakmuran dan keamanan rakyat Inggris untuk 50 tahun ke depan, tapi sudah harus dipikirkan dan masuk dalam kebijakan pemerintah sejak sekarang ini. Blair tak lupa menyampaikan kebanggaannya kepada masyarakat internasional karena Inggris berhasil menang untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2012.
Ia berusaha melakukan reformasi di bidang pendidikan dengan memberi kebebasan lebih kepada sekolah-sekolah agar lebih independen, yang memungkinkan sekolah-sekolah mendapatkan sponsor dari dunia usaha, organisasi-organisasi lain. Majelis sekolah dan dewan penyantun diberi kebebasan untuk mengembangkan etosnya sendiri serta sistem penerimaan. Ide ini masih ditentang banyak pihak, termasuk oleh beberapa tokoh dari partainya sendiri. Beberapa tokoh partai oposisi mendukungnya karena pemberian otonomi yang lebih besar kepada sekolah. Bukan saja dalam soal pembayaran, mungkin juga dibebaskan dari uang sekolah, tetapi sekolah dapat kebebasan untuk menentukan kurikulumnya sendiri.
Bush Best Friend (BBF)
Walaupun demikian, persahabatan Bush dan Blair membuat simpati rakyat Inggris terhadap Blair menurun. Ini karena ia melibatkan Inggris dalam persekutuannya dengan AS memasuki Irak. Maka, di Inggris terkenal istilah BBF untuk Blair yang diartikan sebagai Bush Best Friend. Hubungan itu terjadi karena ketika Inggris menyerang Kepulauan Malvinas, AS jugalah yang mendukung Inggris.
Sekarang ini Partai Buruh tampaknya mulai mengelus-elus calon pengganti Blair untuk memimpin pemerintahan bila Blair tak dapat meneruskan pemerintahannya atau persiapan untuk menghadapi pemilu mendapat persoalan.
Calon yang dipersiapkan itu adalah Gordon Brown, menteri keuangan.
James Gordon Brown adalah tokoh yang disenangi banyak orang dan kini dipercaya kepopulerannya sudah melebihi Blair. Brown memang banyak berbuat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Inggris.
Brown yang kelahiran tahun 1951 adalah putra seorang pengurus gereja di Skotlandia. (August parengkuan, Kompas, 29 Maret 2006)

Yasser Arafat

Simbol Perjuangan Panjang Palestina
Presiden Palestina Yasser Arafat telah menjadi simbol dan personifikasi perjalanan panjang perjuangan Palestina untuk merdeka di negeri sendiri. Sejak masa remaja, Yasser, nama panggilannya semasa kecil, sudah berjuang untuk bangsa dan negerinya. Berulangkali nyawanya terancam tapi ia tak pernah surut melawan Israel yang mencaplok negerinya. Bahkan terakhir, ia diancam usir paksa oleh Zionis Israel dari markasnya di Yerusa-lem. Tapi ia tak gentar.
Mohammed Abdel-Raouf Arafat bin Qudwa al-Hussaeini lahir 24 Agustus 1929 di Kairo. Ayahnya adalah seorang pedagang tekstil keturunan Palestina dan Mesir, ibunya berasal dari keluarga Palestina di Yerusalem. Ibunya mening-gal ketika Yasser, begitu ia biasa dipanggil, berumur lima tahun, lalu ia dikirim untuk tinggal bersama pa-man dari pihak ibu di Yeru-salem, ibukota Palestina.
Ia menceritakan sedikit sekali tentang masa kecilnya, tetapi salah satu kenangan yang tak dilupakannya adalah ketika tentara Inggris menyerbu masuk ke rumah pamannya lepas tengah malam, memukuli anggota keluarganya dan memporak-porandakan perabotan.
Setelah empat tahun di Yerusalem, ayahnya memba-wanya kembali ke Kairo, di mana kakaknya yang lebih tua menjaganya termasuk saudara-saudara kandung-nya. Arafat tidak pernah menyebut-nyebut ayahnya, yang tidak terlalu dekat dengan anak-anaknya. Arafat bahkan tidak menghadiri penguburan ayahnya tahun 1952. Di Kairo, sebelum berumur 17 tahun, Arafat menyelundupkan senjata bagi warga Palestina untuk digunakan melawan Inggris dan Yahudi. Usia 19 tahun, selama perang antara Yahudi dan negara-negara Arab, Arafat meninggalkan studinya di Universitas Faud (sekarang Universitas Kairo) untuk berjuang melawan Yahudi di daerah Gaza.
Kekalahan negara Arab dan berdirinya negara Israel membuatnya putus asa lalu mengurus visa untuk belajar di Universitas Texas. Setelah semangatnya pulih dan keinginan untuk terus mengejar mimpinya akan tanah Palestina yang merdeka, ia kembali ke Universitas Faud mengambil jurusan teknik sipil tetapi malah menghabiskan banyak waktunya sebagai pemimpin mahasiswa-mahasiswa Palestina.
Ia berhasil mengambil gelarnya tahun 1956, sempat bekerja di Mesir lalu ditempatkan kembali di Kuwait, pertama kali bekerja di departemen pekerjaan umum, lalu kemudian berhasil menjalankan usaha sendiri, perusahaan kontraktor. Tapi ia menghabiskan sebagian waktu luangnya dalam kegiatan politik, di mana ia menggunakan sebagian besar keuntungan usahanya untuk kepentingan itu.
Pada 1958, dia dan teman-temannya mendirikan Al-Fatah, jaringan rahasia gerakan bawah tanah, dimana pada 1959 mulai menerbitkan majalah yang menganjur-kan perang melawan Israel dengan senjata. Akhir 1964, Arafat meninggalkan Kuwait untuk menjadi seo-rang revolusioner sepenuh waktu, mengorganisasikan serangan Fatah ke Israel dari Yordania.
Pada tahun yang sama pula, berdirilah Palestine Liberation Organisation (PLO), yang disponsori oleh Liga Arab, mengumpulkan semua kelompok agar bersatu membawa Palestina menjadi negara merdeka. Sikap Arab lebih bersifat kebijakan mendamaikan dibandingkan kebijakan Fatah, tetapi setelah kekalahan mereka melawan Israel tahun 1967 dalam perang selama enam hari, Fatah bangkit dari bawah tanah sebagai kelompok paling kuat dan terstruktur dengan baik dibandingkan kelompok-kelompok lainnya yang membentuk PLO.
Fatah mengambil alih organisasi itu pada 1969 ketika Arafat menjadi ketua komite eksekutif PLO. PLO tidak lagi menjadi organisasi boneka negara-negara Arab, yang menginginkan agar warga Palestina tetap diam, melainkan menjadi organisasi nasionalis independen yang berpusat di Yordania.
Arafat membangun PLO menjadi sebuah ‘negara’ yang memiliki kekuatan militer sendiri dalam negara Yordania. Raja Hussein dari Yordania, sangat terganggu dengan serangan-serangan gerilya dan metode kekerasan lainnya yang mereka lakukan terhadap Israel, hingga pada akhirnya ia memaksa PLO keluar dari negaranya. Arafat mencari jalan membangun organisasi yang sama di Lebanon, tetapi tersingkir oleh pendudukan militer Israel. Ia berjuang mempertahankan organisasi itu tetap hidup, dengan memindahkan markas besarnya ke Tunisia. Ia berulang kali bertahan hidup, lolos dari kecelakaan pesawat, lolos dari pencobaan pembunuhan oleh agen rahasia Israel, dan pulih dari penyakit stroke yang serius.
Hidupnya adalah perjalanan, berpindah dari negara yang satu ke negara yang lain untuk mempromosikan Palestina. Selalu menjaga agar gerakannya tetap bersifat rahasia, sama seperti yang dia lakukan terhadap kehidupan pribadinya. Bahkan pernikahannya dengan Suha Tawil, seorang perempuan Palestina yang berusia separuh dari usianya, tetap dirahasiakan selama lima belas bulan. Isterinya pada waktu itu sudah aktif dalam kegiatan sosial khususnya bagi anak-anak cacat di rumahnya, tetapi penampilannya yang mencolok dalam pertemuan di Oslo menjadi kejutan bagi banyak pemerhati Arafat. Sejak itu, putri mereka, Zahwa, yang diberi nama sesuai nama ibu Arafat, lahir.
Periode setelah pengusiran dari Lebanon merupakan masa sulit bagi Arafat dan PLO. Lalu gerakan protes Intifada mendorong Arafat untuk menarik perhatian dunia terhadap kesulitan yang dihadapi Palestina.
Pada 1988 terjadi perubahan kebijakan. Dalam pidatonya di PBB di Jenewa, Swiss, Arafat menyatakan bahwa PLO menolak aksi terorisme dan mendukung ‘hak semua kelompok yang bertikai di Timur Tengah untuk hidup damai dan aman, termasuk negara Palestina, Israel dan negara-negara tetangga”.
Prospek ke arah perjanjian damai dengan Israel mulai cerah. Setelah kemunduran akibat keputusan PLO mendukung Irak dalam Perang Teluk tahun 1991, proses perdamaian mulai serius dilakukan, dimulai dari Perjanjian Oslo tahun 1993. Perjanjian ini akhirnya membawa Arafat, Yitzak Rabin, dan Shimon Peres memperoleh penghargaan Nobel Perdamaian tahun 1994.

Arnold Alois Schwarzenegger

Terminator Menjadi Gubernur
Dalam kurun waktu 20 tahun, publik mengenalnya melalui film laga box-office seperti Total Recall, True Lies dan Terminator, yang meledak di bioskop-bioskop dunia. Namun, kini ia juga dikenal sebagai Gubernur ke-38 sebuah negara bagian terbesar dan terkuat di Negeri Paman Sam, California.
Bintang Hollywood kelahiran Austria bernama Arnold Alois Schwarzenegger ini berhasil memenangkan pemilihan gubernur California di Los Angeles, Amerika Serikat, 7 Oktober 2003, menyingkirkan 135 kandidat lainnya seperti Gubernur Gray Davis yang sudah dua periode menjabat sebagai gubernur, Larry Flynt, penerbit majalah porno Hustler, Arianna Huffington, komentator politik dari kekuatan independen, dan sebagainya. Keputusannya untuk masuk ke dunia politik menjadikannya sebagai bintang layar lebar kedua setelah Ronald Reagan yang juga sukses menjadi gubernur.
Jauh sebelum menjadi terkenal seperti sekarang, Arnold harus berjuang dan meniti karir dari bawah. Di usianya yang masih muda, Arnold mempunyai keinginan yang kuat untuk menjadi binaragawan terbesar dalam sejarah. Ia berlatih keras dan memaksakan dirinya berlatih hingga batas maksimal kemampuan tubuhnya. Mimpinya akhirnya terwujud tahun 1967 di mana Arnold yang waktu itu berusia 20 tahun, berhasil menang dalam kontes Mr. Universe. Kini, ia sudah menggondol lima gelar Mr. Universe dan tujuh gelar Mr. Olympia. Tahun 1968, Arnold pindah ke Amerika Serikat coba mengadu nasib bermodalkan tubuh yang kekar-bugar sembari belajar di Universitas Wisconsin mengambil jurusan ekonomi dan bisnis. Lima belas tahun kemudian setelah kepindahannya ke AS, Arnold menjadi warga negara AS. Setelah lulus, ia menginvestasikan uang pendapatan dari kontes yang dimenangkannya dalam berbagai proyek real estat dan perusahaan perlengkapan olahraga. Sekitar tahun 70-an, Arnold mulai berakting dalam beberapa film. Ia berakting dalam film petualangan berjudul Hercules in New York tahun 1970. Beberapa tahun kemudian setelah berjuang mencari pekerjaan yang layak di dunia perfilman, ia kemudian berakting dalam Stay Hungry (1976). Berkat film ini, ia mendapat penghargaan Golden Globe Award sebagai artis pendatang baru. Pada awal tahun 80-an, ia berakting dalam film Conan the Barbarian (1981) dan Conan the Destroyer (1984). Aksen Austrianya yang kental dan bentuk tubuhnya yang berotot semakin mengangkat namanya dalam film The Terminator (1984). Kalimat-kalimat khasnya di film-film yang ia bintangi, seperti “I’ll be back” dan “asta la vista”, kini menjadi frasa paling populer di AS dan menjadi senjata andalan dalam membangkitkan antusiasme pendukungnya.
Pada 1977, ia bertemu dengan Maria Shriver, seorang jurnalis televisi, keponakan mantan presiden AS John F Kennedy. Setelah melalui masa perkenalan yang cukup lama, mereka akhirnya menikah tahun 1986 dan kini mempunyai empat orang anak.
Meskipun selama ini dikenal dunia sebagai insan Hollywood, Arnold sebenarnya tidak awam politik dan bukan orang baru dalam dunia politik. Dalam periode 1991-1999, Arnold aktif di Partai Republik, berurusan dengan olahraga dan mendirikan yayasan yang mendukung aktivitas ekstrakurikuler anak sekolah. Ia juga aktif menggalang dana untuk Partai Politik asal Presiden AS George Walker Bush ini. Selain itu, Arnold sering terlibat dalam perdebatan isu-isu politik seperti masalah aborsi, hak kaum gay, lingkungan dan impeachment. Keputusannya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur disampaikannya dalam salah satu acara televisi lokal Tonight Show yang dipandu Jay Leno di TV NBC, sebuah acara yang banyak ditonton publik AS. Di acara yang sama pula, setelah kemenangannya, ia berserta istri dan sebagian besar keluarga Shriver dari klan Kennedy menyampaikan terima kasihnya kepada para pendukung mereka. Hal yang unik dalam kampanyenya adalah kenyataan bahwa istrinya berasal dari keluarga besar Partai Demokrat sedangkan Arnold menjadi kandidat gubernur asal Partai Republik. Rupanya perbedaan tidak menghalangi suami-isteri ini untuk menggalang kekuatan memenangkan pemilihan.
Dalam kampanyenya, Arnold yang akrab dipanggil Arnie ini aktif membeberkan kiprahnya selama 10 tahun terakhir untuk memajukan program pendidikan di luar jam sekolah bagi anak-anak California. Menurutnya, pendidikan anak-anak dan generasi muda merupakan hal terpenting. Pernyataannya ini juga didukung oleh isterinya, Maria Shriver, yang mengatakan bahwa selama 30 tahun terakhir, Arnold mencurahkan hidupnya untuk anak-anak, kalangan tak beruntung, para pendidik, dan banyak kalangan lainnya.
Dari segi finansial, Arnold tidak menemukan masalah yang berarti untuk membiayai kampanyenya. Di antara seluruh kandidat yang mendaftar, Arnold adalah kandidat terkaya. Dalam daftar kekayaan wajib pajak yang dirilis untuk 2000 dan 2001, dia memperoleh penghasilan total hingga USD 57 juta. Menurut CNN, USD 742 ribu disumbangkan Arnold ke yayasan amal pada 2000, lantas USD 4,1 juta pada 2001 termasuk untuk korban teror 11 September di New York.
Aktor film laga ini juga memiliki saham di berbagai perusahaan antara lain di Starbucks, PepsiCo, Coca Cola, dan Roto Rooter. Ia juga memiliki jutaan dollar kekayaan dalam bentuk obligasi pemerintah kota serta investasi di bidang real estat. Dengan uang itu, Arnold bisa mengungguli Larry Flynt, penerbit majalah porno Hustler yang tahun lalu dinyatakan mempunyai penghasilan USD 10 juta dari penerbitan majalah dan bisnis patungan real estat. Itulah mengapa dalam berbagai pidato kampanyenya, Arnold dengan percaya diri mengatakan bahwa ia tak bisa disuap demi kepentingan-kepentingan tertentu.
Kini, Arnold sebagai Gubernur California harus ‘bertempur’ mengatasi ganasnya musuh kesulitan ekonomi dan sosial yang sulit dibasmi. Ia juga harus merealisasikan janji-janji yang pernah dijualnya dalam kampanye seperti memulihkan perekonomian California tanpa menaikkan pajak, menciptakan lapangan kerja, pemerintahan yang baik (good governance), menggairahkan kegiatan bisnis, membantu anak-anak, serta lebih meningkatkan pendidikan.

Abdullah Ahmad Badawi

Mewarisi Kejayaan Malaysia
Deputi Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi (63), dilantik sebagai PM kelima Malaysia oleh Kepala Negara Malaysia Raja Syed Sirajuddin Putra Jamalullail, dalam suatu upacara di Istana Nasional, Jumat 31/10/2003. Ia mewarisi kejayaan Malaysia menggantikan Mahathir Mohamad (77) yang meletakkan jabatannya, setelah memimpin Malaysia selama 22 tahun, sejak tahun 1981.
Abdullah, kelahiran Kepala Batas, Penang 26 November 1939, mempunyai gaya yang berbeda dengan pendahulunya, Mahathir. Mahathir dikenal sebagai orang yang suka berterus terang (blak-blakan) dan sering kali mengeluarkan pernyataan yang keras dan kontroversial, terhadap negara-negara Barat dan Israel. Sementara, Abdullah berpembawaan lebih tenang, hati-hati, tidak menonjolkan diri dan diplomatis.
Namun, seusai diambil sumpahnya sebagai PM, Abdullah berjanji tidak akan mengadakan perubahan kebijakan pemeritnahan Malaysia secara mendasar.
Abdullah adalah Deputi Perdana Menteri Malaysia keempat dalam era pemerintahan Mahathir. Kesabaran dan pembawaannya yang tenang telah mengantarkannya menjabat PM. Tiga Deputi PM sebelumnya yang menunjukkan ambisi mengganti Mahathir Mohamad telah tersingkir. Ketiganaya adalah Musa Hitam (1986), Ghafar Baba (1993), dan Anwar Ibrahim (1998).
Abdullah Ahmad Badawi menggantikan Anwar pada tahun 1999. Ia terlihat lebih sabar sebagai orang kedua, daripada para pendahulunya. Sebelum menjabat Deputi PM merangkap menteri Dalam Negeri, ia menjabat Menteri Luar Negeri (1991-1999), Menteri Pertahanan (1986-1987), Deputi Ketua UMNO (1984), dan Menteri Pendidikan (1984-1986).
Sebelum itu, alumni Universitas Malaysia, ini menjabat Deputi Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (1974-1978), dan Asisten Sekretaris Majelis gerakan Negara (1969).
Sehari setelah dilantik, Abdullah terbang ke kampung halamannya, Penang. Ia memilih menjalani malam Minggu sekaligus bersyukur bersama ibu, isteri dan anaknya. Ia menikah dengan Datin Seri Endon binti Datuk Mahmud pada 4 September 1965. Pernikahan ini dikarunia 2 anak.
Ia mewarisi pemerintahan Malaysia dengan kemajuan yang cukup menanjol selama pemerintahan Mahathir. Saat Mahathir menerima jabatan sebagai PM Malaysia tahun 1981, produk domestik bruto (PDB) Malaysia hanya 27,3 miliar dollar AS dan pada tahun 2002 PDB Malaysia telah mencapai 95,2 miliar dollar AS.
Begitu pula angka kemiskinan merosot dengan tajam dari 65 persen untukras Melayu dan 26 persen untuk ras Cina pada tahun 1970 menjadi 20,8 persen untuk ras Melayu dan 5,7 persen untuk ras Cina. Mahathir membawa Malaysia yang kini berpenduduk 24,4 juta jiwa dengan luas wilayah 329.758 km2 ini menjadi negara industri baru dengan PDB per kapita sebesar 4.000 dollar AS. Penduknya yang terdiri atas ras Melayu 60 persen, Cina 30 persen dan India 10 persen itu menikmati hubungan yang damai di antara mereka selama pemerintahan Mahathir.

Alex Kawilarang W Masengi

Penemu Kapal Ikan Bersirip
Doktor dari The Graduate School of Marine Science and Engineering Nagasaki University, Jepang (1993), ini adalah penemu teknologi kapal ikan bersirip. Temuan pria bernama lengkap Prof Dr Ir Alex Kawilarang Warouw Masengi MSc kelahiran Desa Kinilou, Tomohon, 13 Juni 1958, ini sudah dipatenkan di Jepang.
Suami dari Ixchel Peibie Mandagie MSi (juga dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsrat), ini diilhami ikan terbang dalam menemukan teknologi perkapalan tersebut. Ikan itu dapat terbang jauh bagaikan pesawat udara yang melayang rendah di atas permukaan air laut.
Dia tertarik ketika mengamati bentuk tubuh dan sirip ikan terbang antoni (torani). Ikan itu dapat melayang di atas permukaan air laut. Tubuhnya terangkat melalui pergerakan sirip yang relatif panjang dan dorongan pergerakan tubuhnya sendiri.
Pakar teknik perkapalan perikanan ini mengamati ikan antoni memiliki bentuk tubuh yang relatif unik, mulai dari kepala, badannya yang montok, pergelangan ekornya serta seluruh siripnya.
Bentuk tubuh dan sifat-sifat khas ikan antoni itulah yang ia terapkan ke dalam desain badan kapal ikan, berikut pemasangan sirip pada bagian lambung kapal. Hasilnya, tingkat kestabilan kapal ikan relatif menjadi lebih tinggi apabila dibandingkan dengan jenis kapal ikan lain.
Sejumlah pengkajian dan uji coba stabilitas kapal ikan yang menggunakan sirip ini sudah dilakukannya sejak 16 tahun terakhir. Pengkajian dan pengujian dilakukan di Laut Cina Timur, Teluk Ohmura Nagasaki, perairan Jepang Timur, Teluk Manado dan perairan di sekitar Kota Bitung. Hasilnya, stabilitas kapal ikan bersirip rata-rata melebihi kapal ikan biasa.
Selain itu, pengujian laboratorium juga dilakukan di beberapa laboratorium ternama, seperti Laboratorium kapal ikan di Fakultas Perikanan Hokkaido University, Japan Fisheries Engineering Laboratory, Faculty of Ship Building Soga University, Nagasaki.
Hasil pengujian stabilitas terhadap kapal ikan tipe sabani dari Okinawa dengan menggunakan sirip dalam kondisi statis meningkat 17 persen. Adapun saat kapal dalam kondisi dinamis atau bergerak, tingkat stabilitasnya naik menjadi 22 persen. Metode yang sama, diujicobakan pula pada beberapa kapal ikan tipe pamo yang biasa digunakan para nelayan Sulawesi Utara, baik dalam ukuran nyata maupun dalam skala model. Dari hasil pengujian diperoleh hasil stabilitas kapal pamo dalam kondisi statis meningkat 19 persen dan dalam kondisi dinamis meningkat 28 persen.
Berdasarkan semua pembuktian itu, temuan teknologi kapal ikan bersirip yang desainnya didasarkan pada bentuk tubuh ikan antoni itu, Alex mematenkan atas namanya sendiri di Jepang.
Sebuah perusahaan galangan kapal di Jepang saat ini sedang bersiap memproduksi massal kapal-kapal ikan bersirip yang didasarkan pada model atau teknologi temuan Alex itu. Makanya, di Jepang namanya tercatat sebagai anggota konsultan pembuatan kapal Nagasaki Dream, dan konsultan pembuatan kapal layar Michinoku-Indonesia. Juga menjadi konsultan teknik pada Reedbed Technology, Liverpool, Inggris.
Alex secara rutin juga menjadi pembicara dan dosen tamu pada berbagai universitas di Jepang dan Perancis. Dia juga sering menyampaikan makalah ilmiah di berbagai universitas ternama di Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.
Alex tumbuh di dalam keluarga petani. Ia dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan pertanian di kaki Gunung (api) Lokon, Desa Kinilou, Tomohon, Sulawesi Utara. Ia akrab dengan pertanian palawija, hortikultura,serta budidaya tambak air tawar. Sehingga ahli kelautan ini tetap cinta alam pegunungan.
Rumahnya yang sederhana dikelilingi tambak atau telaga lengkap dengan budidaya ikan mas dan mujair. Di bagian depan rumah tampak beberapa rumpun pohon bambu yang ikut menambah semarak lingkungan rumahnya.
Ayah empat anak, yaitu Kesihi, Shinji, Etsuko dan Akira, ini bahkan memanfaatkan lokasi rumahnya di alam pegunungan yang sejuk sebagai tempat pertemuan para dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Ia sering menerima tamu di rumahnya yang dikelilingi tambak air tawar itu.
Alex menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di Desa Kinilou pada tahun 1971, kemudian melanjutkan ke sekolah teknik pertama dan lulus tahun 1974. Selanjutnya ia meneruskan pendidikan di Sekolah Usaha Perikanan Menengah di Manado dan lulus pada 1977.
Setelah sempat bekerja di sebuah perusahaan perikanan, Alex melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Perikanan Unsrat dan lulus tahun 1984. Ia mengikuti program master di Faculty of Fisheries Nagasaki University pada tahun 1990 dan meraih gelar doktor di The Graduate School of Marine Science and Engineering Nagasaki University, Jepang, tahun 1993.
Selain aktif dalam dunia pendidikan, Alex juga dikenal luas di Sulawesi Utara karena aktivitasnya di berbagai organisasi pemuda. Antara lain,dia tercatat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemuda GMIM (Gereja Masehi Injili di Minahasa), salah satu gereja terbesar di Kawasan Timur Indonesia. Ia juga menjadi anggota tim akademisi muda Unsrat yang aktif menjelaskan posisi, visi, dan misi Unsrat ke depan.

Alfred Bernhard Nobel

Penemu Dinamit, Pendiri Hadiah Nobel
Sebagian orang menyebutkan kedermawanan Nobel karena penyesalannya telah membuat barang yang dapat membunuh orang secara massal. Maka, untuk menebusnya, ia menyisihkan sebagian hartanya untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan perdamaian.
Alfred Bernhard Nobel lahir di Stockholm, Swedia, 21 Oktober 1833. Ia baru masuk sekolah pada usia 8 tahun. Baru setahun sekolah, ia ikut orangtuanya pindah ke St Petersburg, Rusia. Sang ayah, Immanuel Nobel, kemudian mendirikan pabrik torpedo dan ranjau.
Di tempat baru itu ia tidak lagi bersekolah melainkan belajar di rumah. Agar ia mendapat pengetahuan yang cukup, orangtuanya mendatangkan guru untuk mengajarnya. Pendidikan model itu ternyata cukup baik dan cocok dengan Nobel. Pada usia 16 tahun, ia telah menguasai ilmu kimia. Ia juga mahir dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan Swedia sebagai tanah kelahirannya. Dengan kemahirannya berbahasa itu, ia mencoba menulis puisi dan mengarang novel. Sayang, tidak selesai.
Tidak puas dengan ilmu yang didapatnya, ia pergi ke Paris untuk memperdalam ilmu kimia pada usia 17 tahun. Tahun berikutnya ia berangkat ke Amerika Serikat dan sempat menetap selama empat tahun di sana. Setelah itu ia kembali ke St Petersburg dan bergabung di perusahaan milik ayahnya.
Kepulangannya ke keluarganya itu bertepatan dengan terjadinya Perang Krim (1853-1856) antara Rusia melawan Inggris, Prancis, Turki, dan Sardinia. Torpedo dan ranjau produksi perusahaan ayahnya banyak dipergunakan dalam perang itu. Namun, ketika perang usai, Rusia tidak memerlukan lagi torpedo dan ranjau. Akhirnya, pabrik mereka pun bangkrut.
Setelah kebangkrutan itu, Nobel kembali ke Swedia dan mendirikan pabrik nitro gliserin, bahan peledak cair. Tahun 1864 pabrik itu meledak dan menewaskan lima orang karyawan termasuk adik Nobel, Emil. Pemerintah Swedia melarang Nobel untuk membangun kembali pabriknya di tempat yang sama.
Kejadian itu tidak membuat Nobel putus asa dan patah semangat. Ia kembali melakukan eksperimen penaklukan nitro gliserin. Tanpa sengaja, ia melihat nitro gliserin yang cair itu menetes ke tanah yang berkapur. Perpaduan antara nitro gliserin dengan tanah berkapur itu maka lahirlah dinamit yang cukup aman. Ia pun memproduksi dinamit dan menjadi kaya raya.
Namun, seiring dengan penggunaan dinamit sebagai senjata dalam peperangan yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban, Nobel pun menyesal. Akhirnya, dalam wasiatnya menyebutkan agar sebagian hartanya disumbangkan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan perdamaian.

Andre-Marie Amphere

Penemu Elektromagnet
Andre-Marie Amphere lahir di Lyon, Prancis, 20 Januari 1775. Ia tidak pernah duduk di bangku sekolah. Pendidikan diperoleh di rumah dari ayahnya yang merupakan seorang pedagang sutra kaya raya dan pejabat pemerintah yang mendukung raja. Pada usia 12 tahun, Ampere telah menguasai semua hal mengenai matematika yang dikenal pada zaman itu. Tak heran jika ia menjadi remaja yang cerdas dan berpengetahuan luas.
Revolusi terjadi di Prancis. Pada tahun 1793, saat ia berusia 18 tahun, terjadi pertempuran di kotanya antara pendukung raja dan pendukung republik. Malang menimpa pendukung raja. Ayahnya ditangkap pendukung republik dan dipenggal dengan pisau gilotin.
Pada usia 24 tahun ia kawin dan dikaruniai seorang anak laki-laki. Karena kecerdasannya, ia diangkat menjadi guru besar fisika di Bourg selama dua tahun (1801-1803). Ia pun hidup bahagia, serba berkecukupan, dan terhormat.
Sayang, kebahagiaan hidup berumah tangga mereka tidak berjalan lama. Saat usia anaknya mencapai empat tahun, istrinya meninggal. Sejak itu ia berubah menjadi seorang yang pemurung dan putus asa. Setelah kematian istrinya, ia pun pindak ke Paris dan mengajar di Ecole Polytechnique. Ia tinggal di Paris sampai akhir hayatnya.
Ampere tertarik dengan hasil temuan Oersted, seorang ahli fisika Denmark, yang menemukan jarum kompas bergerak jika ditaruh di dekat kawat (penghantar) yang berarus listrik. Ia pun segera melakukan eksperimen. Dari eksperimen itu ia menemukan bahwa kumparan bersifat sebagai magnet batang. Besi lunak dalam kumparan berubah menjadi magnet dan kumparan yang berisi batang besi menjadi magnet yang kuat. Dua penghantar yang berdekatan yang beraliran arus listrik akan saling mengeluarkan gaya.
Amperejuga menemukan hukum matematika yang untuk menghitung gaya tersebut. Hukum ini kemudian dikenal dengan nama hukum elektrodinamika dan menjadi dasar teori elektromagnet ciptaan Maxwell.
Ampere meninggalkan karya tulis berupa buku berjudul Bunga Rampai Pengamatan Elektodinamika (1822), dan Teori Fenomena Elektrodinamika (1826). Keduanya dalam bahasa Prancis. Pada tanggal 10 Juni 1836 Ampere meninggal di Marseille, Prancis. Di batu nisannya tertulis Tandem Felix yang artinya Akhirnya bahagia. Konon, hampir seluruh hidupnya dilewati dalam tekanan batin.

Andrias Wiji Setio Pamuji

Pencipta Reaktor Biogas
Di kalangan peternak sapi perah, terutama di Jawa Barat, membuat biogas dari kotoran sapi tengah menjadi kesenangan baru. Apalagi dalam kondisi persediaan bahan bakar minyak yang tidak menentu dan harganya terus melaju seperti sekarang.
Untuk itu, menghasilkan dan memanfaatkan gas hasil kerja sendiri merupakan kebanggaan tersendiri sehingga para peternak tidak perlu lagi membeli minyak tanah, gas elpiji, atau kayu bakar.
Jangan heran kalau mendatangi peternakan di daerah Lembang dan Cisarua, Kabupaten Bandung, Anda akan menemukan kantong plastik ukuran 5.000 liter dalam sebuah lubang dan kantong lainnya ukuran satu meter kubik mengapung di bawah atap yang disambungkan dengan pipa-pipa plastik.
Perlengkapan sederhana yang biasa terdapat dekat kandang sapi itu sebetulnya reaktor dan penampung biogas. Kotoran sapi yang sudah dicampur air dengan ukuran satu banding satu itu diubah menjadi gas. Gas itu dialirkan pada reaktor. Setelah menjadi gas kemudian dialirkan pada penampung gas. Melalui selang plastik, gas dialirkan lagi ke kompor gas di dapur untuk memasak.
Percobaan membuat reaktor sederhana dari plastik ini sudah dilakukan oleh Andrias Wiji Setio Pamuji (27) pada tahun 2000, saat ia masih kuliah tingkat III di Jurusan Teknik Kimia Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB).
Namun, Andrias baru memasarkannya pada 9 April 2005 setelah menyempurnakan percobaan-percobaannya. Reaktor biogas dari plastik ini sebelumnya pernah menang dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa tahun 2002 yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Andrias sudah lama mengetahui bahwa kotoran sapi bisa dijadikan gas. Namun, kesempatan membuktikan hal tersebut baru kesampaian saat ia kuliah. Saking penasaran, ia membawa kotoran sapi yang sudah dicampur air dari sebuah peternakan. Kotoran sapi itu ia bawa dengan jeriken ukuran lima liter.
Sampai di rumah indekos, jeriken tetap ditutup agar terjadi fermentasi pada kotoran sapi. Setelah sebulan, jeriken dibuka dan di atas lubang jeriken dipasang plastik. Plastik langsung mengembang. Andrias yang berasal dari Desa Ngrendeng, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, itu segera mencari pucuk bolpoin yang terbuat dari logam. Pucuk pulpen ini ditusukkan pada plastik dan keluarlah gas. Ia menyulutnya dengan korek api. ”Ternyata betul, kotoran sapi bisa jadi gas dan bisa dibakar,” ujarnya.
Andrias terus memodifikasi peralatan dengan menggunakan uang bantuan dari teman- temannya. Percobaan demi percobaan ia lakukan untuk bisa menghasilkan reaktor dan penampung gas berharga murah dan berkapasitas mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga. Sampai akhirnya, dari percobaan demi percobaan, ia menghasilkan reaktor dari plastik dengan tebal 250 mikron serta menciptakan kompor untuk jenis gas metana.
Ia baru memasarkan reaktor tersebut pada April 2005. Saat itu dirasa tepat sebab harga bahan bakar minyak (BBM) terus naik. ”Saya sudah memprediksi bahwa BBM akan mahal. Tapi kalau dulu, harga BBM alternatif masih lebih mahal dari BBM yang ada. Sulit bagi masyarakat untuk berpaling,” kata Andrias.
Kini reaktor biogas buatannya sudah digunakan oleh 66 peternak sapi perah di Subang, Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan Padang, Sumatera Barat, menyusul Bali, Jawa Tengah, dan Lampung.
Sebetulnya, segala kotoran binatang bisa digunakan, termasuk kotoran manusia. Hanya saja teknologi terbentur oleh asas kepantasan dalam masyarakat. Sampah organik juga bisa dipakai sebagai bahan pokok pembuatan gas. Reaktor bisa ditempatkan di tempat penampungan akhir (TPA) sampah.
Pada TPA yang mendapat kiriman sampah sebanyak 5.000 meter kubik per hari bisa dihasilkan gas sebanyak 25.000 meter kubik per hari atau setara dengan 31,25 juta watt listrik. Itu juga bisa mengalirkan listrik bagi sekitar 2.500 rumah tangga.
Andrias menjual reaktornya dengan harga Rp 1,5 juta, termasuk pemasangan. Keseriusan dalam kerja sama penting karena penjualan reaktor biogas harus diikuti dengan layanan purnajual yang memuaskan agar masyarakat tidak merasa tertipu. ”Kalau pemakai merasa banyak keluhan dalam menggunakan reaktor biogas, mereka tidak akan percaya bahwa kotoran sapi betul-betul bermanfaat,” ujar Andrias. Ia mengatakan, sampai kini gas yang dihasilkan belum dapat dikemas dalam tabung karena gas dari kotoran sapi adalah jenis metana (CH4). Sementara gas yang dikemas dalam tabung merupakan gas yang bisa dicairkan, yang berasal dari jenis butana (C4 H10) dan pentana (C5 H12). Gas yang bisa dicairkan bisa masuk dalam tabung dengan volume jauh lebih banyak. Namun, metana tidak bisa demikian. ”Tapi biasanya dalam dunia teknologi, segala sesuatu akan terus berkembang. Mudah-mudahan ada dana untuk meriset lagi agar tidak hanya peternak sapi yang bisa merasakan manfaat biogas ini,” kata Andrias. Sejauh ini, bagi masyarakat yang ingin menikmati biogas dari kotoran sapi dan bagi peternak yang ingin menjual biogasnya kepada tetangga baru bisa dilakukan dengan sistem jaringan gas yang dihubungkan dengan selang-selang, seperti penggunaan gas pada zaman dahulu. Untuk menghitung pemakaian, digunakan meteran.
Andrias adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Anak petani ini sering penasaran dan ingin membuktikan teori-teori yang didengarnya dengan cara melakukan percobaan.
Waktu kecil ia pernah membuat listrik dan perahu motor mainan dengan penggerak kincir angin. Kincir angin dibuat dari pemutar kaset dalam tape. Andrias juga senang bertani dan beternak. Tanaman dan hewan ia rawat dengan kasih sayang. Ini adalah ajaran dari ibunya.
Sejak kecil Andrias sering membantu orangtuanya bekerja di sawah. Ibunya sering menunjukkan kepadanya sawah-sawah yang subur dan kering. ”Sawah yang hijau dan subur itu setiap hari ditengok petani. Kalau yang coklat itu jarang ditengoki petaninya,” kenang Andrias menirukan kalimat ibunya.
Perkataan itu mengartikan, sawah yang sering ditengok akan lebih terawat. Perawatan itu adalah cermin dari ketekunan. Tekun, itulah yang menjadi prinsip hidup Andrias.
Suami dari Mila Juliani Perangin-angin (24) dan ayah dari Aldo Adicipta Yanuar (7 bulan) ini pun membuat dan memasarkan reaktor dengan ketekunannya. Meskipun sudah 66 orang menggunakan reaktornya, keuntungan materi belum ia rasakan. ”Yang penting masyarakat bisa menerimanya dulu,” kata Andrias menekankan. (Yenti Aprianti, Kompas 15 Agustus 2005)

Paul Ehrlich

Bapak Imunologi Penemu Kemoterapi
Ia adalah dokter Jerman, ahli bakteriologi, bapak imunologi, hematologi, dan kemoterapi. Dialah penemu cara pengobatan dengan zat kimia yang disebut kemoterapi. Ia penemu merah tripan (zat warna yang dapat membunuh tripanosoma, hewan bersel satu yang menyebabkan penyakit tidur) dan salvarsan (arsfenamina). Salvarsan dan neosalvarsan adalah obat pertama untuk penyakit sifilis.
Dokter Jerman ini lahir di Strehlen, Silesia (Strzelin, Polandia), pada tanggal 14 Maret 1854 dan meninggal pada umur 61 tahun tanggal 20 Agustus 1915 di Homburg, Prusia. Ia berasal dari keluarga kurang mampu. Orang tuanya, keturunan Yahudi, mencari nafkah dengan membuka warung.
Prestasinya di sekolah tidak menonjol bahkan tergolong rendah. Nilai rapornya rendah. Hanya nilai bahasa Latin dan matematika cukup tinggi. Bahkan sebenarnya ia tidak memenuhi syarat untuk melanjut ke perguruan tinggi. Hanya karena belas kasihan gurunya yang terpaksa mengatrol nilainya agar ia dapat diterima di perguruan tinggi. Di universitas pun prestasinya tergolong rendah. Namun ia orang yang gigih. Dengan bersusah-payah dan berpindah-pindah kuliah di Universitas Breslau, Strasbourg, Freiburg dan Leipzig, akhirnya ia berhasil meraih gelar doktor pada umur 24 tahun (1878) dengan tesis bertajuk “Sumbangan untuk Teori dan Praktek Mewarnai Jaringan”.
Namun prestasi kuliahnya yang jelek bukan karena ia bodoh. Tetapi lebih disebabkan kurangnya waktu untuk belajar. Waktunya banyak disita kege-marannya mencoba bermacam-macam zat warna untuk mewarnai jaringan tubuh yang masih hidup. Di benaknya bergelora cita-cita untuk menemukan sesuatu yang dapat membunuh bibit-bibit penyakit di dalam tubuh manusia tanpa merusak jaringan tubuh. Sebab ia berkeyakinan, bibit penyakit tertentu hanya menyerap zat warna (kimia) tertentu yang bila bibit penyakit itu menyerap zat kimia tertentu lain, bibit penyakit itu akan mati. Pengobatan dengan zat kimia yang diebut kemote-rapi inilah salah satu temuannya.
Ia seorang ilmuwan, yang mempersembahkan penemuannya untuk kepentingan umum dan kemanusiaan. Ia tidak mengaitkan penemuannya dengan uang. Maka layaklah ia dianugerahi Hadiah Nobel untuk kedokteran dan fisiologi pada tahun 1908. dari berbagai sumber

Utut Adianto

Anak Ajaib Bersyaraf Baja
Pria yang mendapat julukan ‘anak ajaib’ dan ‘syaraf baja’ ini dikenal piawai memainkan buah catur. Ia pertama kali mengharumkan nama Indonesia saat meraih Juara II Dunia (dibawah usia 16 tahun), di Puerto Rico. Dia Olahragawan terbaik Indonesia tahun 1995, ketika masuk ke dalam kelompok elit 60 pecatur top, pada 1995.
Saat itu, dia menjuarai Zona Asia Pasifik di Genting Highland, Malaysia dan menyandang predikat Super Grand Master dengan peringkat Elo 2.600, Dua tahun kemudian, ia mencapai prestasi terbaiknya dengan menduduki peringkat 39 dunia dengan Elo rating 2615.
GM Utut Adianto, anak keempat dari lima bersaudara, mengenal catur dari kakaknya saat berusia enam tahun. Pada 1973, kala berusia 8 tahun, Utut mulai latihan di klub catur Kencana Chess Club. Di tahun itu pula, untuk pertama kali Utut ikut kejuaraan catur yunior se-DKI Jakarta di bawah usia 20 tahun.
Hasilnya, dari 45 peserta Utut masuk peringkat ke-15. Semangatnya terpacu. la pun makin giat berlatih. Apalagi kala ayahnya, Ngatidjo Adiprabowo, menghadiahi buku My 60 Memorable Games karangan pecatur dunia Bobby Fisher. Dari situlah teori dan teknik memainkan bidak dari berbagai kitab catur dilahap Utut. Bisa dibilang, Utut termasuk generasi pertama pecatur Indonesia yang mempelajari catur bukan sekadar melalui kejuaraan. "Saya juga membedah teknik lewat pendekatan ilmiah," kata Utut yang memiliki IQ 128 ini.
Pria kelahiran Jakarta, 16 Maret 1965 ini merebut posisi Juara Junior Jakarta pada tahun 1978 atau umur 13 tahun. Juara Junior Nasional tahun 1979. Juara II Dunia (di bawah usia 16 tahun) di Puerto Rico. Pada 1982, Utut mulai mencuri perhatian publik dengan meraih gelar master nasional. Setahun kemudian ia menyandang FIDE Master. Gelar master internasional diraihnya pada 1985. Setahun kemudian Utut meraih grand master (sebutan pecatur dengan peringkat tertinggi) internasional termuda se-Asia Tenggara, saat masih 21 tahun. Tahun 1986, Utut Adianto meneruskan studinya mengambil jurusan hubungan internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran, Bandung. Saat itu, hatinya mulai bimbang, memilih catur sebagai profesi atau melanjutkan kuliahnya. Ia kemudian memberanikan diri menghadap ketua umum persatuan catur seluruh indonesia (Percasi), yang juga menteri luar negeri sekaligus guru besar Unpad, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja untuk berhenti kuliah dan berkonsentrasi bermain catur.
Ia juga berharap Pak Mochtar mau membiayai beberapa kejuaraan catur di luar negeri yang akan ia ikuti. Permintaan Utut itu ditolak. Pak Mochtar tetap menyarankannya melanjutkan kuliah. Akhimya, Utut menyelesaikan kuliahnya pada 1989. Setelah itu, ia bekerja di salah satu perusahaan pengembang terkemuka. Selama bekerja, Elo rating-nya perlahan-lahan menurun dari 2.525 menjadi 2.470 dalam waktu setahun terhitung sejak ia bekerja.
Maka, pada1991, Utut mengundurkan diri dari perusahaan itu, dan terjun sepenuhnya sebagai pecatur profesional. Dampak keputusannya ini pada awalnya sangat sulit sebab ia harus pandai menghemat dan menabung. Apalagi sebulan kemudian, Utut mempersunting Tri Hatmanti, dokter yang kini bertugas di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Tapi untunglah ia mendapat dukungan dari calon isteri dan mertua yang tidak berkeberatan punya mantu pecatur. Kendati belum jelas masa depannya dibandingkan dengan profesi lain yang lebih gemerlap. Ia percaya bahwa di mana ada usaha, pasti ada jalan.
Keputusan Utut rupanya tidak salah. Mimpinya mulai terwujud sejalan dengan bertambahnya jam terbang mengikuti berbagai turnamen catur nasional dan internasional. Kesempatan bertanding itu tak lepas dari dua bersaudara Santoso Wirya dan Eka Putra Wirya yang menanggung seluruh biaya. Pada awal Juni 1994 pertama kali ia ke AS mengikuti pertandingan New York Terbuka dan Kejuaraan Dunia Terbuka di Philadelphia. Terus melanglang ke beberapa negara Eropa, mengikuti Grand Prix PCA di London. Hasilnya, ia menjuarai Biel Open, juara II di Luzern, dan juara III Biel Master.
Tahun 1995, ia menjuarai Zona Asia Pasifik di Genting Highland, Malaysia dan menyandang predikat Super Grand Master dengan peringkat Elo 2.600. Menduduki peringkat Elo 2.600 membuat kehidupan ekonomi Utut semakin baik. Pada 1997, Utut meraih prestasi terbaiknya dengan menduduki peringkat 39 dunia dengan Elo rating 2615.
Kini, Utut tercatat sudah 89 kali mewakili tim nasional Indonesia. Prestasi yang diukir sejak 1981-2000 adalah menjadi juara pada 15 turnamen internasional. Dari tujuh kali berjuang di ajang Olimpiade sejak 1982, Utut mencatat prestasi dengan meraih perak di Dubai, UEA pada 1986, dan medali emas di Istambul, Turki, tahun 2000. MURI mencatat pesta catur terbesar ketika Utut Adianto bertanding sendirian melawan 833 orang dalam simultan catur di Surabaya tahun 1998. Akhir Januari 2004, Utut kembali tercatat dalam MURI ketika bertarung melawan 9.122 peserta di Gelegar Mega Catur 12.000 yang diselenggarakan di Hal A-B Pekan Raya Jakarta namun gagal melampaui rekor sebelumnya yang diselenggarakan di Havana, Kuba, 7 Desember 2002, tercatat 11.320 orang. Kebanggaan lainnya adalah berhasil membuka Sekolah Catur Utut Adianto di Bekasi, Jawa Barat, pada 1993. Dari sekolah ini, lahir Susanto Megaranto, pecatur cilik yang meraih master internasional pada usia 15 tahun. Sebagai seorang Grand Master, hingga saat ini Utut tak memiliki pelatih tetap. Ia hanya berlatih menghadapi komputer catur dan menambah ilmu dengan mempelajari buku catur yang jumlahnya seabrek. Ia mengaku jika sedang berada di tanah air jadwal latihannya suka kacau. Ada saja kesibukannya, teman-teman pada datang atau dia harus ngantor dan mengajar catur di sekolah catur Enerpac sebagai ketua dewan pelatih.
Dia terus melatih taktik, penilaian posisi, dan menciptakan langkah baru, jelas Utut, karena dunia catur juga terus berkembang, kendati tidak revolusioner. Yang berkembang subvarian. Di dalam subvarian seorang pemain menemukan langkah yang kuat. Itulah yang membuat catur tetap hidup. Dalam pengembangan langkah ini Utut dikenal sebagai jago Varian Caro-Kann. Kekampiunannya, menurut para pengamat, hanya bisa ditandingi oleh Anatoly Karpov. Selain melatih otak, Utut juga melatih ketahanan fisiknya agar mampu bertanding dalam kondisi seberat apapun. Berat badan 80 kilogram dan tinggi 165 sentimeter seringkali menjadi salah satu kelemahannya yakni cepat lelah sehingga membuat kesalahan. Untuk mencegah kekurangan itu, kini Utut rajin joging setiap hari. Latihan ini pula yang dilakukan Utut menghadapi kejuaraan dunia di Belanda, akhir 2003 lalu. Selama menurunkan berat badan, ia berlatih catur enam sampai sembilan jam sehari.
Belum lama ini, Utut mengikuti Turnamen Catur Grand Master Makita-Lakoni tanggal 15-25 Februari di Gedung Karya Group, Kelapa Gading, Jakarta berhadiah total 12.500 dollar AS dan dibuka Ketua MPR Amin Rais, Minggu (15/2). Turnamen yang diberi slogan “Battle of the sexes, Kings of Indonesia (KOI) vs. Queens of the World (QOW)” ini mengadu tiga pecatur yang mewakili Indonesia, GM Utut Adianto (rating Elo 2591), MI Danny Juswanto (2505), MI Susanto Megaranto (2458) dengan tiga pecatur wanita dari luar, Juara Dunia Wanita FIDE GM Zhu Chen (2490) dari Cina, Juara Wanita Eropa tahun 2002 GM Antoaneta Stefanova (2478) dari Bulgaria dan Juara Wanita Asia tahun 2000 MI Hoang Thanh Trang (2447) dari Vietnam.

Thomas Alva Edison

Penemu Terbesar Dunia
Thomas Alva Edison, seorang penemu terbesar di dunia. Bayangkan, ia menemukan 3.000 penemuan, diantara-nya lampu listrik, sistim distribusi listrik, lokomotif listrik, stasiun tenaga listrik, mikrofon, kinetoskop (proyektor film), laboratori-um riset untuk industri, fonograf (berkembang jadi tape-recorder), dan kinetograf (kamera film).
Ia anak bungsu dari tujuh bersaudara, lahir tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika Serikat. Buah perkawinan Samuel Ogden, keturunan Belanda dengan Nancy Elliot. Sebagaimana umumnya orangtua, Samuel dan Nancy menyambut kelahiran anaknya dengan suka-cita. Tidak ada hal aneh dalam proses kelahiran anak ini. Namun setelah anak ini mulai bertumbuh, terlihat hal-hal ‘aneh’ yang membuatnya lain dari anak yang lain. Bayangkan, pada usia enam tahun ia pernah mengerami telur ayam.
Setelah berumur 7 tahun, ia masuk sekolah. Tapi malang, tiga bulan kemudian ia dikeluarkan dari sekolah. Gurunya menilainya terlalu bodoh, tak mampu menerima pelajaran apa pun. Untunglah ibunya, Nancy, pernah berprofesi guru. Sang ibu mengajarnya membaca, menulis dan berhitung. Ternyata anak ini dengan cepat menyerap apa yang diajarkan ibunya.
Anak ini kemudian sangat gemar membaca. la membaca berbagai jenis buku. Berjilid-jilid ensiklopedi dibacanya tanpa jemu. Ia juga membaca buku sejarah Inggris dan Romawi, Kamus IPA karangan Ure, dan Principia karangan Newton, dan buku Ilmu Kimia karangan Richard G. Parker.
Selain itu, ia juga anak yang sangat memahami kondisi ekonomi orangtuanya. Pada umur 12 tahun ia tak enggan jadi pengasong koran, kacang, permen, dan kue di kereta api. Sebagian keuntungannya diberikan kepada orang tuanya. Hebatnya, saat berjualan di dalam kereta api itu, ia gemar pula melakukan berbagai eksprimen. Bahkan sempat menerbitkan koran Weekly Herald. Suatu ketika, saat bereksprimen, sebuah gerbong hampir terbakar karena cairan kimia tumpah. Kondektur amat marah dan menamparnya hingga pendengarannya rusak. Kemudian sejarah ilmu pengetahuan mencatat nama orang yang hidup tahun 1847-1931 ini (meninggal di West Orange, New York, pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun), sebagai penemu terbesar di dunia dengan 3000 penemuan. Ia bahkan pernah menemukan 400 macam penemuan dalam masa 13 bulan. dari berbagai sumber

Rabu, 26 Januari 2011

Rahmat Gobel

Generasi Kedua National Gobel
Sebagai pemegang kendali perusahaan eletronik nasional terbesar namanya tak asing lagi di telinga. Ia sebagai generasi kedua, penerus National Gobel. Kepiawaiannya mengembangkan industri elektronik, didukung tenaga-tenaga ahli pilihannya dari dalam maupun luar negeri mampu menghasilkan produk-produk elektronik kebanggaan Indonesia.
Pria kelahiran Jakarta, 3 September 1962 ini terkenal aktif menjaga kepercayaan investor agar mereka bertahan di Indonesia, sekalipun beberapa perusahaan elektronik asing akhirnya hengkang. Maka ia terus berupaya mengajak pemerintah untuk menyelami apa yang dibutuhkan pengusaha demi kebangkitan industri elektronik di tanah air.
Anak ke lima dari tujuh bersaudara dan anak lelaki tertua mendiang H Thayeb Mohammad Gobel ini terus berupaya ‘mempertahankan’ perusahaan warisan ayahnya ini. Ia bukan saja mengelola bisnisnya agar tetap bertahan di tengah masa krisis, namun juga berusaha membangun perusahaan sekaligus membangun tempat kerja bagi banyak orang. “Karena perusahaan ini tempat banyak orang bergantung,” katanya.
Untuk itu, ia terus berupaya agar produknya diterima masyarakat. Jika saat ini produknya lebih banyak dikenal dengan merek Panasonic, karena memang menyesuaikan dengan nama perusahaan yang terus berubah. PT. National Gobel bergandengan dengan Panasonic sudah 36 tahun lebih. Komposisi kepemilikan saham yang senantiasa berubah menyebabkan namanya juga terus mengalami penyesuaian. Panasonic merupakan brand yang dimiliki Matsushita Electric di Jepang. Sedangkan National adalah merek yang dimiliki oleh perusahaan miliki keluarga Gobel.
Tahun 1970, Panasonic bekerjasama dengan National Gobel dalam penjualan produk-produk perusahaan Jepang tersebut di Indonesia. Sedangkan tahun 1980 nama National Gobel berubah menjadi Gobel Dharma Nusantara dan di tahun 1991 berubah menjadi National Panasonic Gobel. Dan akhirnya mulai 1 April 2004 berganti nama menjadi PT. Panasonic Gobel Indonesia.
Sebagai Presiden Komisaris PT. Panasonic Gobel Indonesia (PGI), Rahmat mengaku memulainya dari bawah. “Tidak serta merta begitu saja saya mendapatkan tempat dijajaran Direksi National Panasonic Gobel, tetapi melalui proses yang panjang,” katanya. Rahmat mengaku mengenal pabrik ayahnya sejak Sekolah Dasar. Bahkan setiap hari minggu, ketika teman-teman sebayanya asyik bermain, ia malah diajak ‘ngantor’ sang ayah, Almarhum H. Thayeb Mohammad Gobel.
Sang ayah berusaha memperkenalkan dunia usahanya itu sejak Rahmat kecil. Rahmat sering diajak diskusi, “Pokoknya diajak ngobrol apa saja walaupun saya tidak tahu,” ujarnya mengenang. Masa SMP bahkan SMA lebih intens lagi. Ia sudah terbiasa memahami pabrik. Belakangan Rahmat tahu jika ayahnya itu ingin dirinya bisa mewarisi nilai-nilai bisnisnya. Untuk itu, selepas SMA Rahmat dikirim ke Jepang. Selama enam tahun ia belajar di sana. Bahkan ia belajar tentang kultur perusahaan selama setahun di Negara Sakura itu.
Kembali ke Indonesia, tahun 1988 ia ditempatkan sebagai tenaga pelatih di pabrik baterai. “Saya tidak langsung jadi bos. Saya memulai sebagai karyawan baru,” katanya. Satu tahun kemudian, ia baru masuk jajaran manajemen menengah yang terlibat membuat perencanaan manajemen. Beruntung ia sudah belajar globalisasi, pergerakan bisnis dan perkembangan pabrik ke depan. Sejak saat itulah ia merasa bisa berkiprah. Lalu diundangnya investasi langsung Matshushita. Hasilnya, sekarang perusahaannya berorientasi ekspor.
Falsafah Pohon Pisang dan Air Mengalir
Dalam berkarya, Rahmat Gobel selalu memadukan dua filosofi sebagai dasar orientasi. Filosofi ‘pohon pisang’ diperoleh dari Bapak Gobel, ayahanda Rahmat Gobel. Sedangkan filosofi ‘air mengalir’ dari Bapak Matsushita rekan bisnis group gobel. Pohon pisang mudah tumbuh di mana saja dan setiap bagiannya dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Air pun demikian, tersedia dalam jumlah yang relatif banyak dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, sesuai kebutuhan. Realisasi dari keduanya adalah penciptaan produk berkualitas tinggi yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Kedua filosofi itulah yang selalu dipakai Rahmat sebagai pijakan kiprahnya di dunia usaha. Sehingga, akhirnya ia mampu ‘menelorkan’ berbagai produk yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Ambil saja contoh, industri baterai yang dimiliki PT. Panasonic Gobel Battery Indonesia (PGBI). Sebagai produsen baterai mangan, baterai lithium dan senter dengan brand Panasonic, Rahmat Gobel membawa PGBI mengukir prestasi menjadi salah satu yang terbesar di antara keluarga Panasonic Baterray Group yang tersebar di 14 negara. Hasil produksinya masuk dalam pasar lokal maupun global pada lebih dari 60 negara. Bukan itu saja sejak tahun 2002 (dari tahun berdiri 1972-red) PGBI telah mencapai kebebasan finansial dan menjadi perusahaan dengan pinjaman nol. Suatu prestasi yang patut dibanggakan dan disyukuri tentunya.
Bisnis Berwawasan Lingkungan
Rahmat percaya, bahwa berkarya di industri elektronik sambil tetap menjaga kelestarian alam, bukanlah sesuatu yang sulit untuk diwujudkan. Sebab menurutnya, kualitas lingkungan sama pentingnya dengan kualitas produksi. Karena itu usahanya selalu didukung dengan teknologi pengolahan limbah yang efektif. Selain terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan, juga menerapkan standard global sebagai orientasi kepedulian lingkungan.
“Menciptakan produk yang berwawasan lingkungan bukan saja upaya kami dalam menjaga kelestarian alam. Namun ini juga menjadi salah satu tiket untuk bisa masuk ke pasar Eropa dan Amerika. Jadi menjaga lingkungan adalah mutlak diperlukan di setiap dunia industri,” katanya.
Karena prinsip kelestarian lingkungan terus dipegangnya, tak heran jika perusahaan yang dibawah kendalinya itu beberapa kali telah mengantongi penghargaan. Seperti sertifikat untuk menagemen mutu ISO 9002 tahun 1994, sertifikat untuk sistem managemen lingkungan ISO 14001 tahun 1997, dan berbagai sertifikat lain sebagai bukti keunggulan produksinya. Bahkan Pemerintah Daerah Bekasi pernah memberikan penghargaan sebagai industri yang memenuhi kebutuhan dan pengembangan karir pekerja wanita. Terakhir ini salah satu factorynya meraih Peringkat Hijau dari kantor Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) dalam evaluasi PROPER (Program for Pollution Control Evaluation and Rating) 2004/2005. “Ini semua adalah hasil komitmen kami sebagai perusahaan yang peduli pada lingkungan,” ujar Rahmat.
Lepas dari itu semua, di setiap langkah menjalankan usahanya, Rahmat selalu menekankan pada setiap karyawan dengan lima budaya kerja, yang ia sebut sebagai 5S budaya dasar kerja. Yaitu, Seiri (Pemilahan), Seiton (Penataan), Seiso (Pembersihan), Seiketsu (Pemantapan) dan Shitsuke (Pembiasaan). Kelima dasar inilah yang hingga kini menjadi kebudayaan bahkan kebiasaan para karyawannya. “Dengan memilah mana yang masih dipakai dan mana yang sudah tidak dipakai, menata rapi pada tempatnya, menjaga kebersihan, membiasakan efisiensi, akan menjadi budaya yang akhirnya menjadi perilaku yang baik. Itulah dasar kerja kami,” lanjutnya.

SURYA PALOH

SUKSES ANAK KOLONG DALAM BISNIS MEDIA
Surya Paloh, 40 tahun, lahir di Tanah Rencong, di daerah yang tak pernah dijajah Belanda. Ia besar di kota Pematang Siantar, Sumut, di daerah yang memunculkan tokoh-tokoh besar semacam TB Simatupang, Adam Malik, Parada Harahap, A.M. Sipahutar, Harun Nasution. Ia menjadi pengusaha di kota Medan, daerah yang membesarkan tokoh PNI dan tokoh bisnis TD Pardede. Aktifitas politiknya yang menyebabkan Surya Paloh pindah ke Jakarta, menjadi anggota MPR dua periode. Justru di kota metropolitan ini, kemudian Surya Paloh terkenal sebagai seorang pengusaha muda Indonesia.
Surya Paloh mengenal dunia bisnis tatkala ia masih Remaja. Sambil Sekolah ia berdagang teh, ikan asin, karung goni, dll. Ia membelinya dari dua orang ‘toke’ sahabat yang sekaligus gurunya dalam dunia usaha, lalu dijual ke beberapa kedai kecil atau ke perkebunan (PTP-PTP). Di Medan, Surya Paloh mendirikan perusahaan karoseri sekaligus menjadi agen penjualan mobil.
Sembari berdagang, Surya Paloh juga menekuni kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Sosial Politik, Universitas Islam Sumatera Utara, Medan. Di kota yang terkenal keras dan semrawut ini, keinginan berorganisasi yang sudah berkembang sejak dari kota Pematang Siantar, semakin tumbuh subur dalam dirinya. Situasi pada saat itu, memang mengarahkan mereka aktif dalam organisasi massa yang sama-sama menentang kebijakan salah dari pemerintahan orde lama. Surya Paloh menjadi salah seorang pimpinan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI)
Setelah KAPPI bubar, ia menjadi Koordinator Pemuda dan Pelajar pada Sekber Golkar. Beberapa tahun kemudian, Surya Paloh mendirikan Organisasi Putra-Putri ABRI (PP-ABRI), lalu ia menjadi Pimpinan PT-ABRI Sumut. Bahkan organisasi ini, pada tahun 1978, didirikannya bersama anak ABRI yang lain, di tingkat pusat Jakarta, dikenal dengan nama Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI).
Kesadarannya bahwa dalam kegiatan politik harus ada uang sebagai biaya hidup dan biaya perjuangan, menyebabkan ia harus bekerja keras mencari uang, dengan mendirikan perusahaan atau menjual berbagai jenis jasa. Ia mendirikan perusahaan jasa boga, yang belakangan dikenal sebagai perusahaan catering terbesar di Indonesia. Keberhasilannya sebagai pengusaha jasa boga, menyebabkan ia lebih giat belajar menambah ilmu dan pengalaman, sekaligus meningkatkan aktifitasnya di organisasi.
Menyusuri kesuksesan itu, ia melihat peluang di bidang usaha penerbitan pers. Surya Paloh mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas. Koran yang dicetak berwarna ini, laku keras. Akrab dengan pembacanya yang begitu luas sampai ke daerah-daerah. Sayang, surat kabar harian itu tidak berumur panjang, keburu di cabut SIUPP-nya oleh pemerintah. Isinya dianggap kurang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Indonesia.
Kendati bidang usaha penerbitan pers mempunyai risiko tinggi, bagi Surya Paloh, bidang itu tetap merupakan lahan bisnis yang menarik. Ia memohon SIUPP baru, namun, setelah dua tahun tak juga keluar. Minatnya di bisnis pers tak bisa dihalangi, ia pun kerjasama dengan Achmad Taufik Menghidupkan kembali Majalah Vista. Pada tahun 1989, Surya Paloh bekerja sama dengan Drs. T. Yously Syah mengelola koran Media Indonesia. Atas persetujuan Yously sebagai pemilik dan Pemrednya, Surya Paloh memboyong Media Indonesia ke Gedung Prioritas. Penyajian dan bentuk logo surat kabar ini dibuat seperti Almarhum Prioritas. Kemajuan koran ini, menyebabkan Surya Paloh makin bersemangat untuk melakukan ekspansi ke berbagai media di daerah. Disamping Media Indonesia dan Vista yang terbit di Jakarta, Surya Paloh bekerjasama menerbitkan sepuluh penerbitan di daerah.
Pada umurnya yang masih muda, 33 tahun, Surya Paloh berani mempercayakan bisnis cateringnya pada manajer yang memang disiapkannya. Pasar catering sudah dikuasainya, dan ia menjadi the best di bisnis itu. Lalu, ia mencari tantangan baru, masuk ke bisnis pers. Padahal, bisnis pers adalah dunia yang tidak diketahuinya sebelum itu. Kewartawanan juga bukan profesinya, tetapi ia berani memasuki dunia ini, memasuki pasar yang kelihatannya sudah jenuh. Ia bersaing dengan Penerbit Gramedia Group yang dipimpin oleh Yakob Utama, wartawan senior. Ia berhadapan dengan Kartini Grup yang sudah puluhan tahun memasuki bisnis penerbitan. Ia tidak segan pada Pos Kota Group yang diotaki Harmoko, mantan Menpen RI. Bahkan, ia tidak takut pada Grafisi Group yang di-back up oleh pengusaha terkenal Ir. Ciputra, bos Jaya Group.
Kendati kondisi pasar pers begitu ramai dengan persaingan. Surya Paloh sedikit pun tak bergeming. Bahkan ia berani mempertaruhkan modal dalam jumlah relatif besar, dengan melakukan terobosan-terobosan baru yang tak biasa dilakukan oleh pengusaha terdahulu. Dengan mencetak berwarna misalnya. Ia berani menghadapi risiko rugi atau bangkrut. Ia sangat kreatif dan inovatif. Dan, ia berhasil.
Surya Paloh menghadirkan koran Proritas di pentas pers nasional dengan beberapa keunggulan. Pertama, halaman pertama dan halaman terakhir di cetak berwarna. Kedua, pengungkapan informasi kelihatan menarik dan berani. Ketika, foto yang disajikan dikerjakan dengan serius. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan koran ini dalam waktu singkat, berhasil mencapai sirkulasi lebih 100 ribu eksemplar. Tidak sampai setahun, break event point-nya sudah tercapai.
Ancaman yang selalu menghantui Prioritas justru bukan karena kebangkrutan, tetapi pencabutan SIUPP oleh pemerintah. Terbukti kemudian, ancaman itu datang juga. Koran Prioritasnya mati dalam usia yang terlalu muda. Pemberitaannya dianggap kasar dan telanjang. Inilah risiko terberat yang pernah dialami Surya Paloh. Ia tidak hanya kehilangan sumber uang, tetapi ia juga harus memikirkan pembayaran utang investasi.
Dalam suasana yang sangat sulit itu, ia tidak putus asa. Ia berusaha membayar gaji semua karyawan Prioritas, sambil menyusun permohonan SIUPP baru dari pemerintah. Namun permohonan itu tidak dikabulkan pemerintah. Beberapa wartawan yang masih sabar, tidak mau pindah ke tempat lain, dikirim Surya Paloh ke berbagai lembaga manajemen untuk belajar.
Pers memang memiliki kekuatan, di negara barat, ia dikenal sebagai lembaga keempat setelah legislatif, yudikatif dan eksekutif. Apalagi kebesaran tokoh-tokoh dari berbagai disiplin ilmu atau tokoh-tokoh dalam masyarakat, sering karena peranan pers yang mempublikasikan mereka. Bagaimana seorang tokoh diakui oleh kalangan masyarakat secara luas, kalau ia di boikot oleh pers. Dengan demikian, bisnis pers memang prestisius, memberi kebanggaan, memberi kekuatan dan kekuasaan. Dan, itulah bisnis Surya Paloh. Hingga kini ada MetroTV.