Free Widgets

Sabtu, 05 Maret 2011

Thinking Time

thinking timeRosuulullooh Muhammad SAW bersabda: “Befikir sejenak lebih baik daripada beribadah 70 tahun” (HR Ahmad).

Dear BO readers, bulan Desember, terutama bagi pelaku bisnis adalah bulan penentuan, apakah pada akhir tahun ini hasil usahanya sesuai dengan rencana atau tidak. Biasanya pada akhir tahun ini kondisi perusahaan akan dievaluasi apakah lebih baik dari tahun lalu, sama saja atau justru lebih buruk dari tahun lalu.

Apa jadinya jika kita tidak meluangkan waktu (thinking time) untuk berfikir? Yang pasti kita tidak mengetahui posisi kita dimana, seperti apa, kita tidak tahu mau kemana sehingga kita tidak kemana-kemana. Dari tahun ke tahun bergelut dengan situasi yang sama terus menerus.

Jika demikian, apa yang penting untuk kita masukkan sebagai bahan thingking time (perenungan/muhasabah) ini? Jika diibaratkan bisnis Anda adalah kendaraan yang Anda gunakan untuk membawa diri Anda menuju mimpi-mimpi Anda, maka bagaimana kita mengevaluasi perjalanan dengan kendaraan tersebut? Apa yang penting direnungkan dalam sebuah perjalanan?

Mari kita bahas satu per satu; yang pertama tentu adanya tujuan. Tujuan apa yang telah Anda canangkan setahun yang lalu yang ingin dicapai pada akhir tahun ini? Apakah peningkatan laba? Kestabilan pertumbuhan arus kas? Peningkatan jumlah pelanggan? Penurunan jumlah komplain? Penambahan cabang?

Selain perjalanan bisnis, bagaimana dengan perjalanan kehidupan pribadi, keluarga, sosial dan spiritual Anda? Apakah rencana-rencana Anda tahun lalu sudah terlaksana tahun ini? Bagaimana hasilnya?

Dibandingkan dengan rencana Anda setahun yang lalu, apakah sudah tercapai? Jika sudah tercapai, apakah kita sanggup melampauinya? Atau justru belum mencapainya? Jika belum mencapai, berapa persen dari keseluruhan perjalanan yang sudah Anda selesaikan? Berapa persen dari rencana-rencana yang sudah Anda rampungkan? Dibandingan pencapaian tahun lalu bagaimana pencapaiannya tahun ini? Bagaimana situasinya?

Anda masih ingat ungkapan populer yang bahkan beberapa orang menyebutnya sebagai hadist?

"Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka"

Mari kita berdo’a semoga kita semua berada pada kategori orang-orang yang beruntung. Diajuhkan dari kategori orang-orang yang merugi, apalagi orang-orang yang celaka.

Kedua, Anda bisa memuali proses thinking time tersebut dengan pertanyaan “Apa yang saya pelajari dari ...”. Misalnya, apa yang saya pelajari dari penurunan penjualan tahun ini? Apa yang saya pelajari dari pindahnya pelanggan ke kompetitor? Apa yang saya pelajari dari aktivitas promosi yang tidak efektif?

Apa yang saya pelajari dari motivasi anak buah yang naik turun? Apa yang saya pelajari dari komplain pelanggan-pelanggan yang tidak terselesaikan? Apa yang saya pelajari dari budaya kerja di perusahaan yang tidak disiplin?

Apa yang saya pelajari dari arus kas yang sering macet? Apa yang saya pelajari dari piutang tak tertagih yang semakin membesar? Apa yang saya pelajari dari biaya-biaya yang semakin membengkak? Apa yang saya pelajari dari laba yang cenderung menurun?

Ketiga, lanjutkan proses thinking time Anda dengan mengajukan pertanyaan “Bagaimana cara agar...”. Seperti, bagaimana caranya agar pelanggan membeli terus menerus dari Anda? Bagaimana caranya agar pelanggan merekomendarikan teman-temannya agar juga membeli dari Anda? Bagaimana caranya agar penjualan meningkat?

Bagaimana caranya agar biaya produksi semakin efisien? Bagaimana caranya agar limbah bisa dimanfaatkan menjadi salah satu sumber uang? Bagaimana caranya mendapatkan sumber-sumber penghasilan tambahan?

Bagaimana caranya agar bisa merekrut tim yang solid? Bagaimana caranya mempertahankan orang-orang yang berkinerja tinggi? Bagaimana caranya membangun budaya disiplin di perusahaan? Bagaimana caranya agar perusahaan tidak tergantung sepenuhnya kepada Anda? Bagaimana caranya agar seluruh proses bisnis tersistemasi, sehingga tidak tergantung pada orang-orang tertentu?

Bagaimana caranya agar perusahaan menghasilkan uang 24 sehari, 7 hari seminggu tanpa berhenti? Bagaiamana caranya agar laba terus meningkat? Bagaimana caranya agar arus kas lancar? Bagaimana caranya mengembangkan bisnis Anda saat ini tanpa modal tambahan dari Anda? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang bisa Anda ajukan untuk mengembangkan bisnis Anda.

Salah satu kunci keberhasilan adalah mendapatkan jawaban dari masalah-masalah yang Anda hadapi dalanm hidup Anda. Oleh karena itu biasakanlah membuat pertanyaan dan mengajukannya kepada diri Anda. Ingat selalu untuk mengajak serta, melibatkan tim dan orang-orang di sekitar Anda. Selamat bertanya, selamat malakukan evaluasi secara menyeluruh dengan proses thinkin time. Walau sejenak, Insya ALLOOH hasilnya FUNtasik! Dan pahalanya lebih dari sekedar beribadah 70 tahun!

Pada penghujung tahun ini, mari kita alokasikan waktu sejenak untuk berfikir tentang perjalan bisnis, kondisi keuangan, kehidupan pribadi, keluarga, sosial dan spiritual kita. Ayo keluar dari rutinitas harian untuk melalukan evaluasi seperti apa kondisinya.

Anda perlu melakukannya secara rutin melalui pertemuan-pertemuan pekanan, bulanan, quartalan dan tahunan. Setelah tahu bagaimana hasilnya, Anda bisa dengan lebih mudah menentukan langkah-langkah berikutnya. Agar perjalanan menuju impian-impian Anda bisa diperkirakan hasilnya.

Jika Anda berkomitmen untuk memperbaiki kehidupan pribadi, keluarga, bisnis, sosial dan spiritual, daftarkan diri Anda untuk mengikuti program pembelajaran praktis “Ummat TERBAIK Hidup BERKAH”. Atau Anda bisa membuat janji dengan coach kami. GRATIS untuk BO Readers.

Samsul Arifin Chairman PT DinarCOACH International, The 1st Syari’ah Business Coach in the world www.hidupberkah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan bubuhkan komentar anda