Free Widgets

Senin, 09 April 2012

Hujjatul Islam: Syekh Aidh Al-Qarni, Dai dan Penulis Andal (3-habis)

REPUBLIKA.CO.ID, Al-Qarni tidak menduga Laa Tahzan akan laris. Ia hanya berdoa setiap kali umrah di Makkah, agar diberi kemampuan menulis sebaik-baiknya.

Ketika buku itu terbit untuk pertama kalinya, ia hanya mendapat 10 persen dari penjualan Laa Tahzan. Karena saat itu buku karyanya banyak yang dicekal.

Namun, berkat keikhlasan itulah Laa Tahzan dicetak dalam jumlah besar dan bertambah laris. Laa Tahzan menyebar di mana-mana. Di Indonesia sendiri buku ini banyak dicetak tanpa izin darinya.

Laa Tahzan meledak hampir di seluruh negara yang penduduk mayoritasnya Islam. Tetapi, Al-Qarni tidak menerima uang lagi dari bukunya itu. Mengenai ini ia tidak ingin melakukan apa-apa. Ia hanya menyerahkan semua kepada Allah. Ia pun mengaku tidak menyesal atas keputusannya itu. Ia tetap merasa kaya.

Berkat doa umat Islam, ia  menjadi semakin terkenal. Laa Tahzan telah memberi banyak manfaat pada umat manusia. Hal itulah yang paling membahagiakan al-Qarni.

Karya-karyanya
Selain Laa Tahzan, Al-Qarni juga menulis sejumlah buku yang menjadi 'best seller'. Di antaranya 30 Tips Hidup Bahagia, Berbahagialah: Tips Menggapai Kebahagiaan Dunia Akhirat, Menjadi Wanita Paling Bahagia, Ramadhankan Hidupmu, Tersenyumlah: Jangan Putus Asa, dan Jangan Berputus Asa.

Karya Al-Qarni yang juga terbilang sukses di Indonesia adalah Jagalah Allah, Allah Menjagamu; Majelis Orang-Orang Saleh; Cambuk Hati; Bagaimana Mengakhiri Hari-Harimu; Berbahagialah; Power of Love; Al-Azahamah, Keagungan; Menakjubkan!; Jadilah Pemuda Kahfi; Mutiara Warisan Nabi SAW; dan Gerbang Kematian. 

Karya-karyanya yang lain adalah Islam Rahmatan Lil 'Alamin, Sumber Inspirasi Orang Saleh, 40 Hadits Qudsi dan Zikir, Membangun Rumah dengan Taqwa, Cahaya Pencerahan, Cahaya Zaman, Jangan Takut Hadapi Hidup, Demi Masa, Beginilah Waktu Mengajari Kita, Nikmatnya Hidangan Alqur'an, dan Manusia Langit Manusia Bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan bubuhkan komentar anda